terimakasih telah memberi kesempatan duduk berhadapan satu meja
terimakasih telah membakar saya dengan kata kata ,bahwa bakat yang ada itu sama , cuma dengan kadar yang berbeda,dan sekarang saya makin tak memperdulikan manakah kiranya yang lebih besar kisaran banyaknya,milik saya atau kah milik anda
terimakasih telah memberikan tempat disini,seharian diantara manusia manusia istimewa meski awalnya saya benar benar merasa kerdil, tiba tiba saja loncatan saya seperti tengah mendapati kolam yang luarbiasa besar, ups, saya katak berada di tengah gajah gajah semua.
terimakasih untuk teka teki, jebakan kata, teori generik , dan keterkejutan yang mau tak mau membuat saya ngos ngosan, tapi anda tahu, saya merampungkanya dengan penuh percaya diri.
terimakasih untuk tepuktangan yang tulus, sampai sampai saya belum percaya , benarkah tingkatan saya sudah sesuai untuk riuh itu.
terimakasih untuk cangkir kopi ,ending terbuka, dan kartu acak,atas ide cemerlang yang serta merta menciptakan kejutan cerita tentang sofi.
Ha ha ha
terimakasih untuk kesediaan duduk, tanpa kesenjangan.
Saya harus bangga menampilkan diri sendiri.
Dan satu lagi :
terus berkarya.
*catatan kecil saya,seharian dengan Budi Maryono,penelur karya Siluet Bulan Luka,Tamu tamu Allah, Di kereta kita selingkuh*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar