Susunan simetrisnya melindungi kita yang dibawah rumah dari malapetaka.
Meski kadang ia tak sesempurna yang kita damba,
kerap di ricuh hujan lubang lubang kecil yang mengintip kehangatan kita itu berpasrah saja dan memaklumi tangan kita yang cuma mampu menambalnya dengan kertas karton di tempel asal.
Airpun menetes satu persatu .
Di kening , dipipi , di leher bawah, di dagu, di garis bibir yang hampir tiap hari mengajak barisan gigi menjadi gua yang memuntahkan tawa,
sampai tetangga iri melihatnya.
Tangan tangan kita terbiasa menguatkan satu sama lain.
Genting dirumah kita adalah seekor induk ayam yang mengayomi anak anak dengan sayapnya.
Meski diluar dingin tetap hangat.
Meski diluar gerah tetap teduh.
Disini tempat tiap hal menarik tanpa sengaja diciptakan.
Menghapus keluhan.
Dibawah genting ini kita bertahan meyangkal kelicikan musim.
Di sepetak wilayah dibatasi dinding yang semuanya ruangtamu.
Makan di situ, tidur disitu, mandi disitu, kencing disitu, bahkan dulu anak anakmu ini juga dilahirkan disitu.
Tapi kita bahagia.
Mau cari apa lagi ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar