Katanya aku mesti merdeka dengan segera.
tak boleh berlama lama menghisap luka seperti penikmat candu.
Aku berkata aku perlu waktu ,
aku paham,tak akan merindang apapun.
cuma pohon luka yang akan tumbuh jika kita menanamnya dari benih luka.
Ada Dia,
pemilik hak yang berkuasa atas warna hati,bisiknya.
Lantas aku berlari, mencari tempat yang paling sembunyi,
tempat dimana cahaya sulit menjangkaunya.Tempat yang kuharap indera pendengarku tak tersentuh sekecilpun suara.
Menyeret jasadku yang terlanjur membangkai penuh rajah dan tusukan.
Ia tetap bersikukuh ,berlari mengejarku. menyusun semua potongan tercecer dari luka hatiku agar kembali utuh.
Kawan,
tak kusangka dadamu begitu gemuruh menjagaku sembari memanjatkan amin.
: menyambut postingan 'sesaat saja' , dari kontak saya yang menganggap saya yip katak kecil merindu gajah.
Makasih ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar