Kepada : Ping

Ingatkah kau , ping ?

Ketika masa lalu menarik ingatanya pada kita yang sama sama masih jadi berudu ?

Kau bilang aku harus belajar berenang,
aku ngotot yang kuinginkan bukan bisa berenang melainkan bisa terbang.
Ya, kau memahamiku , sungguh teramat memahami ,bahkan tiap perubahan terkecil yang terjadi di lipat lipat insangku.
Katamu ,
berenanglah , berenanglah,
karna mungkin insangmu besok bisa saja mendadak jadi paru paru.

Sekarang ping ,
rimba mana yang telah merampas hak ku atasmu ??
Atau mungkin kolam baru ?
Atau mungkin aku masih perlu belajar lebih banyak lagi bersahabat dengan udara ?

Ping , sekarang aku telah mahir berenang.
Bukan cuma berenang saja , berjalan meloncatpun sekarang aku bisa.

Tapi ping , kenapa sampai detik ini aku tak pernah bisa menghapus impianku untuk terbang ??


Meski aku sekarang juga mengerti ,
dulu kau mengingatkanku untuk tak memimpikan terbang karena kau menakuti dirimu sendiri , kau mengkhawatirkan terbangku akan memberi peluang untuk jatuh ke bumi.
Kau takut sekali kalau aku sakit. Dan kau tak pernah maui itu.
Ya, aku tahu sekarang ,tamparan tamparanmu adalah cara dalam menyayangiku.Menyayangiku.

Ping. . ,
katak pejantanku ,
kemana pergimu . . ? ?

Tidak ada komentar: