Suryo dimataku

Dia terus saja tertawa.
Dia asyik bermain gelembung sabun.
Dia masuk ke mataku menjadi pendar pendar riang.

Dia minta di kupasin jeruk,
dia minta mulutnya di suapin,
sialan, ia kira aku ibunya.

Dia bercerita,
tentang PR matematika yang tak pernah ia pahami,
dia mendongeng,
tentang kakak perempuanya yang selalu menghajarnya tiap kali makan tak dihabiskan,hingga ia diharuskan menjilati sisa nasi di piring plastik warna birunya.
Ia berlagak curhat, kemarin minggu saat diajak ke gereja dan ia tak habis habis mengucap assalamualaikum pada hampir tiap orang yang ia papasi di gerbang halamanya.
Padahal ,kemarin sore ,ia pamer bagaimana ia hafal surat al fatehah beserta tajwidnya,sepulang dari TPA di masjid
Ia bilang,
Tuhan yang di masjid dan yang di gereja sama baiknya.


Ia bersendawa keras tepat di wajahku,
dasar setan kecil.


Dia bertanya padaku siapa bapak ibu nya dan aku selalu salah menjawabnya.

Ya, dia malaikatku saat ini.

(untuk suryo, tetangga kecil ,kelas 2 SD.Yang selalu memintaku memeluknya erat saat sedih)

aku disini.

Tidak ada komentar: