-SURAT UNTUK TUHAN-
Tentang dua lelaki dan satu perempuan.
Yang pada keduanya ia tak punya cukup alasan serta sangat menyadari keterbatasan.
TUHAN,
bukan aku tidak percaya pada kekuatan langit untuk menurunkan hujan,
tapi apakah aku harus menunggu waktu dan musim untuk sekedar legakan dahagaku.
TUHAN,
Aku percaya ketidakpastian pada selainMu ,
seperti ditunjukkan subuh tadi ,
mangga depan rumah jatuh hanya karna angin semilir.
Padahal kerap angin besar datang menggoyang dan ia tak bergeming.
TUHAN,
Aku menghormati masa lalu dan masa yang akan datang,
sekarang haruskah aku menyerah lagi pada waktu untuk menunggu kebijaksanaan hati yang dewasa ?
TUHAN,
Adakah tempat ini memberiku sedikit saja dari kesabaranya ?
( ditulis ulang lewat ingatan, karya Wahyudin.Tahun dan Penerbitnya saya lupa )
Tentang dua lelaki dan satu perempuan.
Yang pada keduanya ia tak punya cukup alasan serta sangat menyadari keterbatasan.
TUHAN,
bukan aku tidak percaya pada kekuatan langit untuk menurunkan hujan,
tapi apakah aku harus menunggu waktu dan musim untuk sekedar legakan dahagaku.
TUHAN,
Aku percaya ketidakpastian pada selainMu ,
seperti ditunjukkan subuh tadi ,
mangga depan rumah jatuh hanya karna angin semilir.
Padahal kerap angin besar datang menggoyang dan ia tak bergeming.
TUHAN,
Aku menghormati masa lalu dan masa yang akan datang,
sekarang haruskah aku menyerah lagi pada waktu untuk menunggu kebijaksanaan hati yang dewasa ?
TUHAN,
Adakah tempat ini memberiku sedikit saja dari kesabaranya ?
( ditulis ulang lewat ingatan, karya Wahyudin.Tahun dan Penerbitnya saya lupa )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar