Demam

Dan inilah puncaknya.
Temperatur badanku naik terus.
Kulihat senyummu dimana mana.
Aku takut ini halusinasi.
Aku bertahan untuk tetap bergerak.
Aku tahu disana kamu merasa sakit,
dan aku jadi sakit saat tahu kamu kesakitan.
Perihmu menjadi panas di keningku,
lukamu menjadi ngilu di dadaku.
Apa mungkin karna kita terlanjur cermin ?
Yang tak pernah berbeda antara benda dengan pantul bayangnya.

Na, aku demam dan cuma bisa diam

Tidak ada komentar: