Besok , kereta ini akan membawaku ke kotamu.

Saatnya bertamasya

aku ke kotamu,
tunggu aku di stasiun itu.
Jangan lupa ,
kemeja kotak kotak,rambut tercukur rapi,celana panjang warna hitam.

Muara rindu,
kita akan bertemu ! !

Tertawa riang.
Ternyata jarak dan waktu menyerah juga kepada doa.

Tiap malam merengek manja,
sama sama menegarkan diri kesabaran ini cuma untukmu saja.

Ah,
kita yang kanak,
kita yang lucu,
berdesir dada menanti keajaiban alam ini.
Ternyata tak ada yang tak mungkin menyatukan titik di peta antara kota tua dan kota senja.

-uforia-
(cengar cengir melototin tiket kereta fajar utama warna biru muda,jadwal keberangkatan jam delapan pagi tertanggal sembilan juli, iiihhh...)

(semarang--bandung, awal juli 2009)

Tidak ada komentar: