Ia adalah keyakinan itu.
Absurd ditengah ghaib yang awal tak berakhiran dan akhir tak berawalan.
Sampai lenguh lenguhmu menemukan pudar,
sampai ujung ujungmu menemukan pangkal.
Lalu bingung kemana lagi akan mencari.
Di masjid ,
di gereja,
di kuil ,
di pure ,
di vihara.
Di alas alas tempat kita menaklukkan diri.
Tak ada.
Bagaimana bisa ?
Sementara sisa sisa pengertianmu berperang sendirian melawan kipas angin, pemutar musik , televisi ,radio fm, dan perangkat canggih multimedia.
Mulut masih berkecipak berpesta dengan seperempat bulatan pizza,coffe de au lait , kentang goreng beriris tipis , dan aneka minuman bersoda.
Klik.
Matikan saja dulu lampunya,
sesekali.
Kejutan.
Hingga hingar bingar tertelan sunyi.
Ya,
ternyata dalam hampa itu ada ruang bernama diri.
- kita teramat sibuk -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar