1//
benarkah laut tiap sore akan menidurkan debur ?
Seterbiasa nila yang bergegas pulang ke pangkuan warna.
Letih gelombangnya bercengkerama dalam sendiri.
Merencanakan kata-kata.
: pantai tak pernah sungguh sungguh mengurung selembar senja dalam ragu.
2//
benarkah pantai tak lagi bisa menjadi tepi yang gigih menduga,
ketinggian ingin.
Yang sering berjingkat-jingkat antara kegugupan pepohon kelapa.
Bayanganya satu satu jatuh
tanpa bisa pasti ditebak jemari.
Ataukah tujuan,
yang dengan kecerdikanya berhasil menjauhkan arah dari langkah.
: malam dan tudung temaram sama berdebarnya menjadi gagang pintu.
3//
sebenarnya ia dimana ?
Dalam duduk, ngungun tanganku liat memahat patung peristiwa.
Kini membesar seangkuh berhala raksasa yang kaku mengantar lidahku pada sebutir rasa ingat.
Lupa kan ?
luka seasin ini dengan apa pernah di balut.
Lupa kan ?
Bagaimana dada selapang ini pernah dibuat.
Ya,
ia cuma perlu mematahkan pensil.
Aku yang kemudian tekun mengarsir pantai itu dengan retasbiru bibirku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar