. . .tamu Ketika hujan (1) bisa di baca dari sini
ingatan ini benar-benar menggangguku. pikiranku yang fiktif atau memang hal-hal di luar kelogisan itu ada ?
hujan bercampur gelap semakin menggenapakan suasana.
adik, kalau tak salah ,,
baru saja kata itu ingin kulanjutkan, langsung aku tahan. aku tak ingin bertidak sebagai hakim ingatan. kuputar kata-kataku.
maaf, adik siapa, temannya mBimBi, puteri bibi ya ?
jangan.
kumohon jangan menjawab dengan jawaban yang sama, dengan yang ada di pikiranku saat ini.
deg.
deg.
aku malah seperti sedang menunggu eksekusi.
saya Tetsuko Kuroyanagi, dan ini,... Rocky , sahabat saya sejak lahir Bi,.
Dia melirik anjingnya dan mengelus beberapa kali. Bahasa tubuh anak itu menyuruhku untuk mendekat lagi, inci per inci. Tapi tiba-tiba tubuhku yang jadi lemas. Ya, nama itu tak asing lagi buat kami, maksudku, buat aku dan si kecil Arimbi.
Tubuhku mengatakan kalau aku mesti memeluknya, erat. dan benar saja, aku melakukanya dengan segenap ramuan perasaan ganjil, takut, kangen, haru.cemas. Tanpa terasa pipiku basah, kali ini bukan karena air hujan,
aku menangis.
kubopong gadis kecil itu,menutup pintu. segera mengganti bajunya dengan milik arimbi, mengolesinya dengan minyak kayu putih, membedakinya dengan Baby powder. Dia sungguh menawan.
Bi, Rocky juga kedinginan, bolehkah saya melumurinya dengan minyak obat ini, katanya memelas sambil menunjuk botol di hadapanya.
boleh sayang, cuma jangan bibi, ya. bibi ngga bisa.
Lho kenapa bi,
matanya yang lucu mengerling, oiya saya tahu. Nanti bibi jadi ingat Anjing bibi yang bernama Moly ittu kan. Dia tertawa juga akhirnya, deret giginya menggemaskan. Ku usap kelembaban di pipiku. benar sayang, bibi ingat moli, dia anjing yang baik.
padahal aku sebenarnya heran, kenapa dia jadi tahu tentang Moli. Anjing kecil mirip pudel milik tetangga yang saking seringnya main kseini, akhirnya kuakui sebagai milikku, tapi sudah lama si moli mati. aku ingin bertanya lebih banyak. Tapi ikatan emosionalku yang membludak padanya menggerus kejanggalan kejanggalan itu.
sebentar ya,
bibi Buatin Susu hangat dulu ya, suka pisang karamel kan, Adik....mm, Tetsuko Kuroyanagi ?.
bi, panggil saya Totto.
dia berdeham.
Rocky boleh minta kan Bi ?
tentu Totto chan,...
kali ini anggukanku tak terlihat takut lagi.
*** *** ***
Kalian, mungkin juga tak akan mempercayai ini. menganggap semua ini sekedar klenik, atau sebuah keterbelakaan bual seorang ibu rumah tangga imajiner sepertiku. ah, aku sendiri awalnya juga begitu, mana mungkin, coba terapkan saja pada logika, di tengah hujan malam-malam seorang gadis kecil bersama-sama anjingnya tiba-tiba datang ke rumah. Dan si gadis kecil itu memperkenalkan dirinya : Tetsuko Kuroyanagi, dan anjingnya Rocky. ketakutan yang dari awal sejak bersitatap denganya, benar benar menjadi kenyataan.
Dia totto Chan. dan aku tak mungkin mengelak untuk memperdebatkan kebenaran identitasnya, Dia tokoh utama dalam buku yang dua minggu yang lalu sengaja ku sembunyikan dan kukatakan kalalu buku itu telah hilang. Alasanya adalah : arimbi sepertinya tergantung, dan mungkin akan benar-benar kecanduan sekali pada buku itu, kalau aku tak membacakan ceritanya sebelum tidur, dia tak akan mau memejamkan mata. makanya sikap ini aku ambil.
dan hasilnya,....
Totto-chan tak terima !
*** *** ***
hmmm, jadi begitu ceritanya.
ku elus dan kusibak rambutnya yang mulai kering. mulutnya masih asyik mengunyah pisang, sesekali ia menyuapi rocky.
ya, begitulah bi, hampir tiap malam, saya mendapat surat, dan tiap saya baca, alamatnya sama. namanya sama. dari Adila Madaniah Arimbi. Magelang, Indonesia.
dalam suratnya dia selalu bercerita, wah banyak sekali bi, yang ia ceritakan. Setahun lagi dia sudah mulai sekolah kan ?
nah, Arimbi juga bercerita, dia pingin sekali sekolah seperti saya, sekolah yang mirip Tomoe Gakuen. belajar di antara gerbong gerbong kereta, mempunyai guru seperti Pak Sosaku Kobayashi, pulang dan pergi naik kereta listrik Oimachi dari stasiun Jiyugaoka. mmm, bibi, bibi, pokoknya dia pingin sekali bisa sepertiku.
aku mendesah melepas segala. ya segalanya. terus terang, aku sebenarnya juga jatuh cinta dengan buku itu, sejak pertama kali bertemu malah. dengan cerita di dalamnya. kadang sambil mendongeng, aku selalu berkhayal bahwa puteriku, juga berada disana, memakai seragam khas Tomoe, mengenakan pinafore-rok rangkapan untuk bermain, dan bertopi felt dengan rajutan bunga seperti nonik belanda.
Lantas bagaimana ceritanya Totto Bisa kesini, cerita dong, bibi ingin tahu.
lama-lama kami mulai akrab.
oooo ituuu, dia nyengir.
Arimbi Bi, katanya dia pingin sekali bertemu dengan saya, Totto-chan, dia rindu sekali, dan kata dia buku Yang sering Bibi dongeng kan hilang. Jadi dia bingung , mesti melepas rasa kangen , rasa rindu itu dengan apa.dia memohon agar saya ke rumahnya.saya seperti merasa Arimbi kesepian, bibi, makanya saya beranikan diri kesini, malam-malam.
aku menggigil, hebat kali ini. tanpa kusadari aku memeluk gadis mungil itu,alangkah jahatnya aku sebagai ibu. mengekang kerinduanya pada imaji. Mengkhawatirkan hal paling bodoh.
maafkan bibi ya,sayang.
seolah olah aku di tuntun lidahku mengucapkan kata maaf pada dua gadis kecil sekaligus. Tottochan, JUga mBimBi puteriku.
dan juga rOcky tentunya, bola matanya benar benar mirip si Moli.kerinduanku pada hal-hal kanak seakan tertuntaskan malam ini. kami berpelukan erat.
*** *** ***
sebentar ya Totto-chan sayang, bibi buka pintu dulu. bapaknya Arimbi datang.
segera ku langkahkan kaki, berjingkat melangkahi Rocky yang sengaja tidur-tiduran.
"kehujanan Mas ?"
tanyaku pada suami.
pengenya neduh dulu, tapi hujan ngga reda-reda. ya udah terabas aja. Arim sudah bobo, dik ?
sudah,
Nah ini siapa, kok ada sendal di luar, ada tamu ya ?
langsung aku menggamit lengan si mas,
hi hi, temenya mBimbi dari jauh dateng, Namanya Totto-chan. Ia ke sini ama anjingnya lho mas...
sekarang mereka lagi diruang tipi, kedinginan.
Totto-chan ? dengan anjing ? ngga salah dengar aku ? koak ngga pernah tahu aku Dik,
sambil terus menggamit menuju ruang keluarga, lagi lagi terlalu bersemangat ngoceh.
makanya adik mau kenalin mas ma meer...
deg.
jantungku lagi-lagi kembali seperti detonator bom.
mereka hilang !
Totto chan, juga Rocky !
*** *** ****
akhirnya aku menerah pasrah sambil mengusap kening berkali kali. setelah tiap sudut bagian ruangan ku obrak abrik se telaten satpol PP.
sampai akhirnya, bapaknya MbimBi mengambil kemudi ,
sudahlah Dik, ini sudah malem, adik kecapean, jadi ngebayangin yang enggak-enggak..
tapi, mas, tapi,....
suaraku tergugu. tak dapat lagi membela diri.
*** *** ***
sudah kubilang, tak akan ada yang percaya meski kuceritakan ini pada siapapun, termasuk kalian.
Tapi kalian tahu kan kejadianya ?
==============================================================================================================================================
cerita ini saya persembahkan teruntuk ponakan saya : Adila Madaniah Arimbi, yang kata ibunya sudah tuntas menghapal Allahumma bariklana,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar