sudah engkau ukur cita-citaku
: jatuh
sementara kau bidik sendiri biji dan buah
rahasiamu yang di malam dingin
ingin aku unduh
sungguh alamatmu yang licin, bagi cakar
perjalananku yang tumpul dalam memilin
kelewat menjulang engkau menaruh
berupa-rupa tebing.aku menabrak
arah buntu tak bisa berpaling
(maret 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar