Five A.M.
Di ruang murni, tak berwaktu, kekal
Bernapas
mengubah ke dalam kata-kata
Mengubah kembali
jadi napas
Dalam seratus -- - dua ratus tahun
Nyaris kekal,
26 abad milik Sappho
Dari irama
napas—bentangan waktu, jam-jaam, kekuasaan, tubuh-tubuh, mobil-mobil,
Kereta
tempur, roket- kapal-kapal- gedung pencakar langit, dinding istana negara, kelereng,
Benda-benda
seni suku incha,
pikiran--, darimanakah semua itu
berasal?
Angan-angan?
Renungan menawarkan napas
untukmu? Tuhan?
Nah,
ingkari itu, kau cuma akan di perangkap lengan
surga dan neraka-- -
itu
membuat jantung berdetak
kencang sepanjang malam.
Membanjiri pikiran dengan ruang, gaung kota-kota masa depan.
Peternakan, Kansas.
Sebuah pertolongan
Buddha, yang tak menjanjikan
sorga—
Kopi, alkohol,
kokain, marijuana, gas tertawa?
Bukan,
terlalu berat untuk
cahaya ini meninggalkan otak
Menuju langit
biru.
Di sebuah subuh bulan mei ketika burung-burung
mulai berkicau
Di East
12th Street—
Dari manakah semua itu datang, kemanakah semua itu
pergi untuk selamanya?
Allen Ginsberg
Understand
That This Is a Dream
Nyata seperti
sebuah mimpi
Apa yang akan
aku lakukan ketika diberi kesempatan
melayang-layang seperti ini?
Terbuat dari
apakah sejatinya planet ini,
bulan ini?
Jika aku mampu memimpikan diriku
yang bermimpi/ dan
memimpikan sesuatu
yang bisa dimimpikan/
mampukah aku
memimpikan diriku sedang
terjaga/
lalu mengapa aku melakukannya?
Ketika aku
bermimpi dalam sebuah mimpi dimana di dalam sana aku terjaga/ apa
Yang terjadi sesudahnya ketika aku mencoba berpindah?
Aku
bermimpi tentang aku yang berpindah
Sampai aku benar-benar berpindah/ dan lenganku terluka
Kemudian aku terjaga/
terhenyak / aku sedang bermimpi/ aku sedang terbangun
Ketika aku masih
bermimpi/ sekarang.
Dan mencoba
mengingat masa depan dalam
mimpi-mimpi
yang sedang menampung aku.
Dan memimpikan sesuatu yang aku
mau ketika nanti aku terjaga.
Aku berhasrat
mengisi penuh tertawaku yang emosional
Utuh tubuhku
jiwaku di ujung jariku bergetar membawa semua
Sajak sorga yang
menyalakan api kata-kata
--
yang tak bisa ditelan namun menghilang
Kertas-kertasku
dan duniaku adalah
jawaban.
Tawa demi tawa serta sujud demi sujud
Semburan
panas dari tubuhku kepadamu
Bocah tua/ gelar
impian/ kau sang pangeran
Paterson/ sekarang rajaku/ raib sudah Haledon
Mimpi pertama
yang membuatku memelorotkan celana
Mendorong agar
menunjuk mobil-mobil itu/ jalur-jalur jalan/ lanskap lembah
Jauh melampaui
apa yang pernah kuningat/
tetapi rupa pemimpin geng
tetap pirang/
yang mencintaiku/ suatu hari
di setapak menuju rumah
sepanjang sore
aku ceritakan kepadanya
perihal mantra sihir
aku mampu
menciptakan apapun yang aku mau/
berjuta-juta istana/ sederet
bahan
kimia/ kandang ayam/ kandang kuda-kuda putih dan ruang penyiksaan/
kuperiksa korban-korbanku yang telanjang dirantai sungsang dalam
gantungan/
ujung
jari-jariku bergetar merayapi pipi putih
halus mereka/ aku mampu mencium seluruh yang aku mau/ dalam
belas kasihku. Diatas banyaknya
kesakitan.
Aku berlalu
bersama pengawal yang kuat/
diriku sendiri telanjang
Membungkukkan pantatku. Agar mereka memukul
balik/
O berahi
yang hangat. Seperti tai di
dalam duburku. Geng itu menyeberangi jalan/ melewati
Toko/ di
lorong kecil/ menjauh
Sebab aku
telah berbohong kepada
seorang dokter gigi
tentang atap kandang ayam/ bahwa
Papan
tulisnya hilang dicuri dari garasi/ oleh aku dan seorang anak lelaki
yang akan menghukumku jika dia sampai
tahu betapa aku mencintainya.
Bahwa
sekarang aku sudah memiliki
kembali bocah itu dalam rupa pirang
yang lain.
Peter Orlovsky --seorang remaja cina
di Bangkok sepuluh—duapuluh tahun an
Jo arny
kalau di kampus/ berpinggang seperti orang-orang kulit putih/ mulutku menciptakan
ciuman/ penuh oleh penisnya/ duburku meradang/ penuh oleh penisnya.
Semua itu benar-benar aku inginkan. Dalam mimpi dan
terjaga si tampan ini milikku/
jawaban dari seluruh hasratku/ cinta yang rekat/ terbuka/ terlarang pada akhirnya/
pakaian-pakaian di lantai/ celana
dalam berjatuhan diatas
ranjang/ begitulah/ ya, ya/ penis pipih
dengan rambut halus/ kesepian
bersamaku, jampi-jampi sihirku. Kekuatanku/
betapa nikmatnya kesendirian/
setelah usia tiga puluh tahun/ aku
dapatkan keabadian/ setelah tiga puluh
tahun/ kepuasan dengan Peter aku cukupkan/ dengan semua
yang aku inginkan/ dengan banyak lelaki
yang aku kenal segenarasi/ sperma
kami saling menempel
diantara mulut dan perut kami/ keindahan ketika aku bercinta/ terberi/ sekarang mimpi
menua/ aku menua/ rambutku
memanjang/ ulangtahun ke
tigapuluh delapanku mendekat.
Aku memimpikan diriku sudah tanpa rambut/ menghilang beberapa saat/
sebuah sekolahan yang tak bisa dikenali/
jalan raya heledon akan diselimuti neon/ penginapan/ supermarket/ mobil-mobil porches dan hutan akan
berubah ketika aku kembali/ untuk melihat
pangeran lagi/ dia juga akan kehilangan rambutnya/ tambun/ aku bisa mengejarnya jauh
ke dalam garasi
Jika masih ada
garasi di bukit sana/ di sebuah planet/ ketika aku
kembali.
Dari asia.
Jika aku
masih mengingat nama atau
barangkali wajahnya/ atau menemukannya/
Seperti
ketika aku kanak-kanak/ berharap dia ada dalam
beberap wujud.
Dengan sebuah
perut dan ikat pinggang dan
sebuah keajaiban
Siapapun nama
belakangnya/ aku tidak akan tahu/
di buku telepon/ di dalam
pusat ingatan
Aku akan
menulis seluruh kebaikan untuk
diingat,
Cita-citaku yang rahasia/ di kloset/ rumah itu
mungkin runtuh/
Tak ada
alasan untuk kembali/ semuanya sudah
pergi/ cita-citaku
Yang pada
akhirnya ikut hilang/ bahkan di dalam mimpi/ tumpukan debu/ akibat
pembinasaan dari perang duni II dan semua mulut kanon yang berkilau terbuat dari besi stainless/ tinggal
aku dan pelajaran berciuman/
aku tak pernah berciuman sekarang/ dan
pergi kepada ciuman di mimpi kemudian
keluar ke jalanan/ itulah
yang ada/ tidak tersisa!/ bahkan
kepergianku, di Bangkok, di Benares , tumbuh menjalar
bersama kata-kata/ ke dalam
geng orang-orang berkulit
cokelat/ melewati tanah yang menyala/
dalam kantor polisi. Pikiranku, oh
pikiranku/ kamu memiliki enam
langkah untuk mencangkul/
Mengapa tak kau ingat dan
menanam benih hukum dan kecambahnya?
Bunga-bunga keemasan dari manakah cita-cita? Jika
aku bermimpi diriku
sedang bermimpi/ apakah yang semestinya jadi mimpikku selanjutnya? Jeruji sepeda motor/ cahaya lampu pesta/ taksi kecil/ kereta kuda di jalanan pada
tengah malam. Angkor Wat di depan
sana dan kehancuran kota
kuno wajah umat hindu
Dan ada sebuah
mimpi tentang kekekalan. Apa
yang semestinya jadi mimpiku
ketika terbangun?
Apa yang
tersisa untuk impian, beberapa potong daging masakan china? Beberapa jampi-jampi? Beberapa anak muda yang bercinta sebelum aku berubah dan menghilang?
Beberapa kata-kata mimpi? Sekarang aku tahu aku sedang
bermimpi/
Apa yang akan
terjadi selanjutnya Allen?
Berlari ke istana presiden
yang dipenuhi morfin/
Gagak-gagak/
di jalanan/ truck dinihari/ apa
nama pertannyaannya?
Perlukah aku tidur, dimana
tergantung sebuah lampu di jendela.
Aku akan
pergi tidur. Kumatikan semuanya/
cita-cita selanjutnya/ mobil
pengangkut mendatangi kekosongan
di rumah
dokter gigi yang dipenuhi perkakas dari china.
Allen Ginsberg.
Father Death
Blues
Hai Ayah
yang mati, aku sedang
melayang pulang ke rumah
Hei lelaki
miskin, kamu benar-benar sendiri
Hei pak tua, aku tahu aku
sedang menuju kemana
Ayah yang mati,
jangan menangis lagi
Ibu di sana, terpendam di bawah lantai
Kematian saudara, ingatkan bekal itu
Bibi
tua mati
jangan sembunyikan belulangmu
Paman tua
mati aku dengar lenguhanmu
O saudara
perempuan ku mati betapa manis
jeritanmu
O anak-anak
mati untuk menghirup napasmu
Sedu
sedan akan menghapus
kematian-kematianmu
Tak ada
kesedihan, airmata berjeda
Si
pintar mati senimu
tercipta
Para
pecinta mati tubuhmu pergi
Ayah
mati aku
kembali
Guru mati
kata-katamu adalah kebenaran
Para pengajar
mati aku sangat
berterimakasih
Untuk
menginspirasiku dalam bernyanyi
blues
Buddha mati, aku
bangun bersamamu
Dharnma mati, pikiranmu adalah
sesuatu yang baru
Sangha mati, kita
berupaya melewatinya
Kesedihan adalah
apa yang lahir
Ketidakpedulian membuatku
putus asa
Airmata
membuktikan aku tak kuasa mencaci
Ayah bernapas sekali lagi sebagai perpisahan
Kelahiran yang
kau beri tak pernah menyakitkan
Hatiku
masih, seperti waktu yang
kita bicarakan
Allen
Ginsberg
Those Two
Pohon itu
berkata
Aku tak
suka mobil putih di bawah ku,
Berbau gasoline
Pohon yang lain
berbicara
O kau
selalu mengeluh
Kau seorang
pengidap sakit gangguan
syaraf
Kau akan mengerti ketika kau sudah bengkok
Allen
Ginsberg
*Allen
Ginberg,
bernama lengkap Irwin
Allen Ginsberg. Penyair Amerika
yang lahir di
New Jersey 3
Juni 1926. Menerbitkan banyak
sekali buku kumpulan
sajak, dikenal sebagai
penyair yang memelopori
Beat generation tahun
1950—an. Karya terkenalnya
adalah Howl. Ginsberg Meninggal
pada tanggal 5
April 1997
5 komentar:
sajak aslinya mana?
beberapa kata benda kamu terjemahkan jadi kata kerja, Af.. makna puisinya bergeser jadinya.. hehe.
bagaimana pun, usaha menerjemahkan itu patut dikasih jempol dan komentar...
:)))
howlnya yang mana rif?
mas,maaf saya ingin tanya,
kalau kualitas terjemahan bebas saya atas lorca ini gimana?
apa perlu ada yang diperbaiki?
terima kasih...salam saya
http://lintasankatakata.blogspot.com/2013/05/terjemahan-bebas-sajak-frederico-garcia.html
bengkok atau bungkuk, bang? aku mesti baca naskah aslinya supaya punya referensi.
Posting Komentar