PUSARAN


di engkau, ada sungaikah?
kemarau mamaklumi aku,
sebagaimana bahasa
menyapih   kerumitanya

ruas arusmu, yang sebenarnya aku cari
: inti seluruh perenangan

tapi kenapa,
di terik ini kau biarkan 
tubuh kata-kataku  tenggelam?

(2012)

2 komentar:

Arthiriono mengatakan...

hmmm, kenapa tenggelam mas?

Arif Fitra Kurniawan mengatakan...

lhoooh, lha ini langsung bisa mas luluk, wah vivi ncen ambiguuu kooookkk