Cuma untuk ibu

Tetap ngilu


di ber entah entah purnama

di tiap gurat musim ,

di lipatan hari

di rangkuman alfabet kosakata

di tiapkali gelambir gelambir make up wajah menakin yang tiap detiknya selalu berganti nama.

Aku menunggu ibu,

atau ibu yang sedang bersabar menungguku ?

Bu',
aku tak pernah membatasi doaku dengan amin

Bu'
aku mencari cermin bukan untuk berhias ,tapi untuk memperdebatkan apakah aku masih hidup atau setengah hidup.

Bu',
demi dongeng taman sriwedarimu.

Akulah jantung kata yang telah kehilangan salah satu biliknya !

Sampai satu persatu huruf hurufnya tak bisa berdiri tegak.

Dan aku kembali sadar aku sudah terlalu lama bersembunyi di dada yang bisu

yang cuma bisa menangisi lidah melontar : a ,o ,e ,i , u. . .

Tapi aku meskipun bisu

meskipun tuli ,

meskipun buta,

meskipun ngilu,

tetap mencarimu !

mencarimu.

mencarimu.


: di kerimbaan rindu.


>> aku mesti kemana lagi bu' ?

Tidak ada komentar: