Yip cuma ingin mendesah. Bukan menyerah bu'.Ingin
menampilkan pias wajah yang jujur. Kali ini ornamenku yang gagah luntur. Padahal yip cuma ingin menangis ,tp sialnya tak ada alasan yang benar benar tepat untuk itu,untuk pesona airmata .
Hatiku terlanjur berkumis.Kaya pak raden.Yip iri terhadap feminitas, kok kayanya lega benar bisa meraung raung dalam kolam air mata.Kenapa aku tak punya nyali untuk sekadar menangis ya?
: yip tersiksa.
Aduh.
Ah.Sudahlah.Selesai sudah sesi mendesah kali ini.
( semoga bisa tidur sambil mendengkur )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar