Untuk mendung yang merayap sesorean tadi. Aku lebih memilih menjadi noktah. Mengambil kotak, memotong rapi kertas kado. Saat hari kehilangan sibuk , menyadarkan gumam masih ada yang layak dikerjakan. Hey , tiap hurufku saling bertengkar berebut menjadi kata kata ilmiah ! Kata kata yang darinya lidah jadi kaku menyebut. Biar dipandang pandai katanya, biar terkesan terhormat sinisnya sambil menjulingkan mata.Ehm, Duhai metafora , bagaimana kamu bisa seyakin itu mengatakan kamu dalam kesadaran penuh ? Sementara jika aku telanjang kamu sebut aku wajah yang vulgar.Tirus. Jika aku diam maka keluhmu aku tak bisa memberi hormat atas keberadaan. Ayo tepuk tangan ! Yang keras , biar terlihat jelas mana yang salah dan mana yang berusaha memahami kesalahan. Bernas. Seperti aktualnya kata kata koran . Merah kuning hijau . Sayang warna pelangi tak bisa kamu gambar sesorean tadi. Pastel warnamu patah patah .Lelah. Mengosongkan diri. Zzz zzz Zzz...( tidur )

. . . . . .Mimpi.

Tidak ada komentar: