Jendela berkabut , sebatang garis angin digambar telunjuk firasat.
' adakah tabir wajahmu kuingat ? '
Jangan percaya , begitu bisik telinga.
Mulutpun pura pura tak mendengar , asyik bermain dengan lidah penuh manisan.
Dia tak pernah berhasil menangkap getaranmu , timpal mata sebelah kiri . Mata kanan cemberut ,acuh tak acuh sembari menggigit kuku sendiri.Kelihatan idiot.
Kuku memisau menelanjangi debar dada yang pada sepertiga malam tak henti henti melawan doa,mengirimkan tenung.
Ghaib.
Invalid.
: jika ternyata akulah takdir kau mau apa ?
Tiada yang berhak menjadi apa apa , tubuh memotong kata ,dari tadi ia menunda ingin menjedakan harap.
'biar tidur ini lekas merdeka , bayang bayang lenyap , dan tiap telapaktangan tak perlu lagi mendikte palmistri. Merumuskan yang
tadi,
sekarang,
serta nanti.
: lantas apa tujuanmu ada ?
Hm, memberi kesaksian bahwa keberadaanku pernah tak ada.
( lampu tiba tiba mati )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar