Percakapan

Kamu bilang aku peragu ,,

-aku diam-


kamu bilang aku si tukang bimbang.


-aku diam-



kamu bilang aku enggak punya naluri.



- kali ini aku mendongak,,sempat terpikir meraih taplak meja di dekatku untuk membungkus ketakutan di wajahmu.Aku ingin kamu mengerti.




Tapi lidahku terlanjur pucat,maka yg dapat kutunjukkan cuma ekpresi dingin yang akut dari lanskap wajahku.



- tiba2 vibrasi ponselku meramaikan suasana yg ambigu ini : aku di hadapanmu tapi pikiranku entah dimana dan pada siapa.Ya,pesan elektronik yang sangat singkat

> km dmn cptan pulang <



-aku segera bangkit,,kamu berupaya meledak,tapi aku tahu kamu takkan pernah bisa,karna detonator bom emosimu terlanjur menyelip di lentik lentik jariku-


: Aku minta maaf sambil memegang gagang pintu,,rendezvous kita usai,,time is over bisikku,begitu genit dan mendesah di telingamu.Ufh,tp sayang kamu terlanjur tuli,,terlanjur menutup diri untuk tidak mendengar suara suara yang berkemungkinan membuatmu sakit dan cemburu.

Aku pulang.Dirumah seseorang menungguku .Sekarang gantian kamu yang diam.

Tercengang.


footnote : kamas,percayalah pada pertemuan terakhir kita,,kamaslah yang terbaik buat eR.


Catatan : Tulisan ini di dedikasikan buat eR,,cinta pudar dalam remahan roti.

Tidak ada komentar: