Dia datang lagi : ssst. . .

Ayo ,pegang tanganku


suatu ketika ,dimana senja begitu malu malu bersembunyi di balik punggungmu

:merah saga warnanya


lalu kita berbaris rapat,melekatkan diri satu sama lain serupa mahkluk negeri asing yang bingung kakinya sedang berpijak pada sebuah apa.


Dan lagi lagi dia terbit lagi,muncul lagi.

: kali ini langit menawarkan jamuan makan malam.


Dia itu siapa. . .?
Bibir ungumu bergerak pelan,

Dia,dia yang dimasa lalu sebenarnya berebut kita bentuk tapi lupa memberinya nama

karna mungkin akal kita tak pernah punya cukup waktu menyingkirkan sibuk ,membentuk jeda

: itu hal remeh temeh !

Karna waktu dipenuhjejali oleh gairah bibir kita yang asyik dalam ciuman.
Dibanjiri peluh aroma tubuh kita yang menyatu dalam bisu.
Dalam megap napas yang tak beraturan.
Bisu yang sangat sangat melelahkan.


Sungguh keterlaluan!


Sekarang kamu terlihat ingin sekali protes

: kenapa pelukmu kini begitu ragu?

Aku tidak kuasa memutar gulungan itu ,terlalu ringkih inginku untuk mengembalikan bangku itu ke halamanmu.Serambi ingatanmu.


Padahal tiap malam ,aku sebenernya cemas cemas berharap,
bisa menyeret jarakmu yang bekilo kilo itu dalam bilik jantungku,
seperti pernah kamu dudukkan aku di bangku panjang pengharapanmu ,itu dulu :
. . . Ketika aku rasa buta yg tak punya warna,lalu kamu merajuk menawarkan selebar kain agar aku bisa jadi canting bagi tintamu,bagi kegelisahan yg membuatmu jadi jarang tidur.
Insomnia melulu.

Untuk selanjutnya ,setelah aku canting,kamu tinta ,maka kain lebar itu kita batik dengan bermacam macam pola,beratus ratus garis,
beragam ragam motif.

Lalu karna sedikit nakal,aku tak sekedar membuat pola di kain lebar itu.

Tapi juga di wajahmu

di lehermu

di punggungmu

di dadamu

di sulur sulurmu

di tiap ada urat nadimu yg berkelindan, di. . .

Ah,tak mungkin aku sebutkan.

Kamu cuma tertawa cekikikan.

:Hah,percintaan!

Ya. . . .

Itulah itu. . .

Yang karna terlalu bersemangatnya kita jadi tak punya waktu untuk basa basi.
Sel sel kita kelewat proaktif

sekarang kamu ingat kan :

- siapa dia ?

Tidak ada komentar: