menanti berbuka

langit-langit di bulan ini.
tangan tangan menelunjuk di gelap pagi.
segala sujud.
rukuk.
iktidal.
mengantarkanku menemuinya di gang sempit bernama engkau.
tapi tetap tak ada.
yang ada cuma aku yang manja.
aku yang sendiri.
aku yang sering ngeyel dan bersikeras kau akan tiba
sebelum malam berbuka, dan sepasang sayap memberikan undangan jamuan makan.
tak lagi takjil,
tak lagi penganan kecil.
tak lagi cuma semacam barzanzi yang di kepung para wanita berhias tabla.


penggalan cerita ini demikian asing,
satu peci, dua mukena.
terpajang di etalase yang sama.
tapi tetap tak ada engkau.

: dimana ?

*serasa masih nyaman berwaja topeng mungkin*


gambar di pinjam dari sini

Tidak ada komentar: