FLASHFICT : Ranting-ranting Kesturi.

Mata perempuan itu terjaga di balutan mukena,,menyuarakan doa dari dalam raga.Tak pernah berjeda,
di balik bilik, di pucat malam sendiri ,bahkan di lebam luka yang menganga :
Tuhan, jadikan manikam-manikamku matahari.
Jangan sampai ada cerita yang menyamai milikku di masa lalu.
Malam selalu mencatat doa-doa itu.

***

(1998-2007)Atas nama waktu.
Tiap manusia menggenggam hidupnya, meski tak pernah bisa memiliki secara pasti.
Begitu juga lelaki ceking dengan mata merah ini, selalu berusaha merakit sebuah perahu tiap kali akan menaiki dipan, baginya tidur adalah lautan untuk di arungi. Ia punya layar layar mimpi. Semua orang berprasangka mimpi itu melelahkan. Baginya tidak.
Ia nekat , perahu ini harus berlayar. Malam mencatat itu sebagai janji.

***

Diantara gestur pohon kesturi.Aroma kamboja.
Tubuh itu masih saja ceking, kering. matanya tetap sama seperti tahun-tahun yang disimpan ausnya waktu. Berhadapan dengan gundukan tanah , matahari berhasil mempermerah warna tanah dan matanya sepucat manggis.Perahunya telah sampai, ia memenuhi janjinya, seperti seorang bocah berduyun mendengar panggilan sembahyang.Degup dadanya haru.
Ibu, anakmu telah menjadi seorang sarjana. . .

1 komentar:

Yuri Sumega mengatakan...

definisi flashfict itu apa ya ka?