kepada tengkukmu yang tiap malam
menidurkan mata lampu, yang melingkarkan
seluruh tebingnya untuk menjembatani mimpiku,
hingga kamarku yang tak lebih gelap
dari rasa takutmu kubiarkan merayap,
mengintai bintang-bintang yang terus berlarian
di langit
di rasa sakit
sulit bagi kamarku untuk menandai
mana saja rasi yang sesuai
untuk hari lahirku yang 22 juni
sebab langit dan hari lahirku selalu nyala
ketika ujung alisku ke atas menunjuknya.
aku sering mengeluh mengapa mimpiku
tak pernah mampu mencerna,
tiap kali datang kepadanya ribuan catatan kaki
berusaha membukukan tidurnya
semantara tidur tak juga membukakan pintu mata
semarang-maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar