3 BAIT SAJAK YANG SEMESTINYA AKAN KUBACA SAAT MEMBEZUK SELURUH ANGGREK BULAN YANG LAYU DI TUBUHMU

3 BAIT SAJAK YANG SEMESTINYA AKAN KUBACA
KETIKA MEMBEZUK SELURUH ANGGREK BULAN
YANG LAYU DI TUBUHMU



: A. Ganjar Sudibyo



[1]

aku membawa seluruh koridor
penampung sepatumu
yang mencintai debu di lantai-lantai kotor.
telah kutulis surat untukmu
di bawah bangku
ketika petang ingin telanjang
menanggalkan kesakitan
yang berlalu lalang
melintasi kepala yang
engkau ciptakan.
kau terbaring, dibaringkan
air-air paling sulung
dari ranjangmu yang berseling selang.
kukira itu air mata dagingmu,
menangis betapa kemarau di tulang
lebih sering mengerang ketimbang
mengering
mencari arti bahasa kamus
yang tak pernah luput
engkau pandang.





[2]

Lama sudah sebuah buku puisi peram
didadamu
buku yang dilahirkan
cuma untuk mengenakan kacamata
agar leluasa kemana-mana.
bertanya kepada siapa-siapa
yang pernah penasaran oleh selarik
pesan rahasia
pesan yang kemudian dituduh
sebagai penipuan
tersebar di setiap layar telepon genggam,

: obat-obatan selalu membujuk kita
agar abai pada kesehatan.





[3]

tak ada kau. ketika aku
melongokkan kepala ke tubuhmu
yang jendela
betapa pot-pot itu berserakan,
seperti ingin mengubur kemudian
mengabarkan berita lelayu,
tentang tumbangnya akar- akar
anggrek bulan,
kurasa kau dan buku puisimu
memang sedang sebentar
jalan-jalan.

barangkali ada kata-kata
seseorang atau perihal
yang ingin kalian temui
untuk kau petik
kemudian menjadikanya
contoh perumpamaan



*doa: semoga lekas sembuh. Amin. Iman. Aman.

AF Kurniawan-semarang 17032011

gambar dari sini

Tidak ada komentar: