Jadi Tukang masak ?
Atau jadi Juru tulis ?
Dan perdebatan tak mengenal usai ini akhirnya saya selesaikan dengan cukup manis hari ini. Cukupanlah untuk membentuk rumusan harmonis. Saya ingin menjalani keduanya secara adil ,dengan kekuatan mengekploitasi sama besarnya , sama rakusnya.Di menulis ada etika rasa , di memasak ada proses meramu hasil .Menulis perlu pembelajaran , memasak juga demikian.
Saya benar benar menemukan samadengan yang saya cari.
Mungkin kedepanya saya akan menemukan sedikit hambatan dalam menghandle konsentrasi , waktu , ataupun misalnya energi.
Ah, tapi siapa takut ?
Kata kawan saya , semakin kita terintimidasi dengan hal hal yang sulit menjadikan sabit kepekaan kita semakin terasah. Ya , dan saya akan sekhidmat mungkin menikmati kematangan kejiwaan saya , proses pendewasaan emosi saya.
Saya bisa.
Saya mampu.
Saya mempunyai semangat seperti orang lain, dengan segala keterbasan yang mendinding.
Saya pendobrak kemapanan.
Hm, sekarang saya lega , saya mengagumi Tuhan yang kerap menganugerahi saya serangkaian teka teki.
Tuhan,
sekarang ,
Wisanggenikecil ini dengan keberanian lucunya , telah siap Engkau hadiahi lagi teka teki selanjutnya .
Ciihaaa. . . !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar