Adalah namamu itu.
Di tatakan cangkir.
Memenuhi gordin jendela.
Di kening,
di pipi,
di bibir ranum yang tak berhabis habis kusadap warna pink nya.
Bagiku kaulah stamina untuk tak kalah dari kuyup lelah sehabis kerja,
atau saat bersitegang dengan bermilyaran huruf menjengkelkan di buku.Atau saat aku merasa asing mempertanyakan jenis kelaminku.
Bagiku kau lah insomnia
yang tiap keterjagaanya
begitu kunikmati.
:kampung Brotojoyo ,9 mei. tau tau tangan ini gemes kepengen mengacak acak belahan rambutmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar