Jam setengah dua belas malam disebuah kotak hiburan : RENDEZVOUS
- saat semua bising badan berbingkai gairah tanpa rasa malu -
mereka merapatkan kulit kulit syahwati,
membakar tipis sisa malam ini dengan dengung dari piringan discjockey , siraman Tequila !
Bum gedebam debum ,
wanita wanita berkalung bra, bergelang raksa hijau muda memancar cahaya.
Mata ini kedutan melihat spektrum yang begitu genit menggelitik , karna kotak aneh ini didekorasi penuh stalaktit, dan tetes tetes ethanolnya benar benar nguap mendikte rasio yang tak hendak lelah.
Aku tetap setia memegang nampanku,
memegang wanti wanti bapakku.
Membelakangi suara suara indah, menghindar dari nikmat yang antahberantah.Kontraversial.
Apa yang terisi tatkala piring persegi , gelas berkaki, sisa sandwich penuh selada , potongan aroma oregano kujejalkan di mata kalian yang terlanjur menjadi gua gelap ?
Dan aku ,
masih memeram sabar,
melipat bajuku gamisku setengah sampai lengan,
mengelap sisa muntahan alkohol kalian.
Anjing !
- saat semua bising badan berbingkai gairah tanpa rasa malu -
mereka merapatkan kulit kulit syahwati,
membakar tipis sisa malam ini dengan dengung dari piringan discjockey , siraman Tequila !
Bum gedebam debum ,
wanita wanita berkalung bra, bergelang raksa hijau muda memancar cahaya.
Mata ini kedutan melihat spektrum yang begitu genit menggelitik , karna kotak aneh ini didekorasi penuh stalaktit, dan tetes tetes ethanolnya benar benar nguap mendikte rasio yang tak hendak lelah.
Aku tetap setia memegang nampanku,
memegang wanti wanti bapakku.
Membelakangi suara suara indah, menghindar dari nikmat yang antahberantah.Kontraversial.
Apa yang terisi tatkala piring persegi , gelas berkaki, sisa sandwich penuh selada , potongan aroma oregano kujejalkan di mata kalian yang terlanjur menjadi gua gelap ?
Dan aku ,
masih memeram sabar,
melipat bajuku gamisku setengah sampai lengan,
mengelap sisa muntahan alkohol kalian.
Anjing !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar