PIKIRAN-PIKIRAN SESAT



Di antara  cahaya  petang  yang   merajang  tubuhku, ratusan  kura-kura  tak  pernah  mengira  kaulah  yang  telah  mengumpulkan  dan  mengerami  pengetahuan  mereka.  Kutegakkan  seluruh  tabunganku— pikiran-pikiran  sesat  yang  bingung   dikepung  awal  dan  akhir .  

Pantai   menjambak  lembek  wajahku  dan  aku  tersungkur  ditangkap  tanah  berpasir yang  bertahun-tahun  kau  lubangi pelan-pelan demi  menyimpan    orang-orang  yang   mati lantaran  tak kuat  disindir.

Aku  menyembah   cakar burung-burung  flamengo.  Juga  paruh  mereka  sembari  membayangkan   rambutmu   puisi  sangat  panjang yang   rela   menyusur, tertekuk  dan   terus  terulur  mencari-cari  dimana  persisnya   letak    biji  kesepianku berada

(Semarang, januari  2014)

Tidak ada komentar: