Halo kamu, apa kabar di bulan
januari ini.
Kaki ayah sakit
dan saya mencemaskannya. Itu
sebabnya
saya ingin membagi
kecemasan ini. Berhari-hari yang
lalu sebelum tahun
baru, kakinya terkena tumpahan
minyak panas. Saya pikir
di kamus kami
yang menghabiskan hari
di dapur, ketumpahan minyak
dan tersayat pisau adalah
hal-hal yang tidak penting
untuk saya ceritakan
ke kamu. Tapi
entah kenapa, kali ini
saya mencemaskan kesehatan
ayah. Hampir tiap kali sepulang
kerja, saya selalu
menghadangnya di depan
pintu dan bertanya: sudah kering?
Dia tidak menjawab,
cuma mencincing celana
panjangnya, memperlihatkan kaki
bawahnya. Kulit yang terkena
tumpahan minyak itu
terlihat basah bernanah. Saya kemudian diam
dan melewati tubuhnya, ingin segera
tidur dan berpura-pura
tidak terjadi apa-apa. Pertanyaan “sudah
kering?” dan adegan dia
mencincing celana itu
terus berlangsung selama
seminggu lebih ini. Seolah
repetisi yang terus menantang
saya. Tapi saya selalu
ingin mengelak. Saya ingin
tidur cepat-cepat dan
berharap ketika bangun kenyataan juga terpampang
sesuai keinginan saya.