JAM TIDUR

Gemetar  kau  menunggu  aku.  Pemeluk  yang  memiliki   banyak  sekali  tangan pelurus  sekaligus  pembengkok  jalan.  Pintu  yang  tak  perlu  diketuk  bagi  yang menyerah. Di  sana  orang-orang  yang  ingin  kau  temui  dan  ingin  menemui  mengadakan  reuni.  Seolah-olah  sudah  begitu  jauh  dilempar  oleh  bangku-bangku  patah dan  mata pelajaran   di sebuah  sekolah.

Tubuhmu  belantara  berisi daun—ranting—cabang-cabang  tumbuhan  aneh   yang  menunggu  aku  namai  dengan  abjad  asing.  Kau  senang  aku  tersesat. 

Berbatang-batang  cahaya hendak  memanjat  aku. Sesuatu  yang  entah  sebab apa terlihat  terbalik. Kata-kata  yang  memutuskan  diri  untuk  selalu  sehat  namun  gagal  menemukan  hari-hari  minggu  dan  jam  tujuh  pagi, vitamin  dan  cita-cita.  Anak-anak  kecil  yang  tak  tahu kemana  menyembunyikan penyakit  dari  tubuh  sendiri juga  dari  kau.

Tidak ada komentar: