RASA CINTA UNTUK PENYAIR C


akan aku rentangkan lagi lengan kisutmu seolah seribu tahun yang kau rindukan tetap gelang-gelang gemerincing dipenuhi perayaan yang tahu betul memikul bergulung-gulung pengkhianatan. meski tak bisa begitu saja aku ubah asap linting tembakauku jadi mata-mata mencurigai pucat pasi dinding kamarmu--penyimpan api suci para pertapa.

aku bayangkan seluruh rasa malu membengkak jadi rimba. indung nama-nama tanaman beracun yang mengecup keliaranmu agar jadi lunak meski sementara. tapi kau memang bukan pucukan tengkuk yang gampang menunduk.



di dalam naik turun suaramu yang kerap dipinjam pemuda-pemudi yang enggan jika harapan mereka tak tepat waktu dalam berjatuhan, aku asingkan diriku. dari palang sebuah dermaga, pulau, pantai, kapal-kapal, rontokan manggar kelapa, juga tuan berambut rontok yang kau surati dan sering berjalan memapah kekecewaan diantara rak buku-rak buku perpustakaan.

aku cicil batukku, penyakit yang terus menginginkanku berhutang kepada sela amis jejarimu. jassin, sungguh aku akan terus menulis segala sesuatu di laut tak bernama, tak bisa aku kejar suaramu yang itu.

Tidak ada komentar: