Doa Sebelum Pulang
: Arif Fitra Kurniawan
Kita akan pulang memilih tua pada sebagian alamat. Memecahkan kaca-kaca tua yang menyetia dalam setiap rapalan doa. Menghitung segala jarak dimana kata-kata adalah kabar yang karib hingga bulu mata kita kembali merapatkan sajak-sajak sederhana untukmu. Melarungkan doa-doa di tepian pantai dalam satu gulungan ombak. Lalu kau pun berangkat, meninggalkan sepi yang begitu dalam. Merawat segala kenangan dan ingatan tentang kota yang memburumu dalam tiada. Menafsirkan sehampar jarak dalam satu kenangan sederhana dimana kata-kata adalah keberadaan yang sering kau titipkan lewat semesta dan rahim puisimu. Bila nanti engkau pulang, aku akan tetap menunggumu di halaman paling awal buku puisi yang baru saja selesai kau bangun dan siap kau huni sebagai rumahmu. Dan aku hanya akan mendoakan dirimu. Semoga rumah barumu nanti bisa mengantar dirimu menuju bahagia seperti doa-doaku yang berguguran seumpama reranting daun yang jatuh karena nasibnya sendiri.
2014
: Arif Fitra Kurniawan
Kita akan pulang memilih tua pada sebagian alamat. Memecahkan kaca-kaca tua yang menyetia dalam setiap rapalan doa. Menghitung segala jarak dimana kata-kata adalah kabar yang karib hingga bulu mata kita kembali merapatkan sajak-sajak sederhana untukmu. Melarungkan doa-doa di tepian pantai dalam satu gulungan ombak. Lalu kau pun berangkat, meninggalkan sepi yang begitu dalam. Merawat segala kenangan dan ingatan tentang kota yang memburumu dalam tiada. Menafsirkan sehampar jarak dalam satu kenangan sederhana dimana kata-kata adalah keberadaan yang sering kau titipkan lewat semesta dan rahim puisimu. Bila nanti engkau pulang, aku akan tetap menunggumu di halaman paling awal buku puisi yang baru saja selesai kau bangun dan siap kau huni sebagai rumahmu. Dan aku hanya akan mendoakan dirimu. Semoga rumah barumu nanti bisa mengantar dirimu menuju bahagia seperti doa-doaku yang berguguran seumpama reranting daun yang jatuh karena nasibnya sendiri.
2014
1 komentar:
aku pergi mencari yang muda-muda
Posting Komentar