aku penjarakan pikiran-pikiran burukku
di sana waktu
menghukumnya dengan
muntahan sperma
milik seorang laki-laki
yang membasahi akar
rambut kau dengan
mimpi
akhirnya seperti
bayi-bayi rusak tak
sempat kau beri nama
aku meringkuk sehabis
aku kecupi dinding rahim
kau
yang merah dan menaruh
seluruh kata-kata aku
kata-kata aku lemah. tak bisa menampik
seandainya
kau ubah aku jadi sebulir
benih: rencana bagi
pohon masa depan kau yang kulitnya jadi
begitu mendidih
ketika dilabur dengan
sekaleng cat putih.
kau tahu kematian mampu tumbuh
lebih tinggi
dari burung maupun benda-benda tergantung
di bawah langit januari
yang murung
kau urai diriku
jadi serbuk hingga
susah ditemukan
bahkan oleh sebongkah
pertanyaan
: kemanakah sesungguhnya
penyesalan bisa dimakamkan?
(Januari 2014)
*lukisan milik Rofiq KlinikArt. puisi ini juga turut serta dipajang dalam pameran lukisan dan sastra di IKIP PGRI Semarang. 13 sampai 14 Pebruari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar