KALA RAHU



aku tidak sembunyi, di siang atau di malam yang pernah engkau ceritakan sambil mengawasi bayangan tumbuh menjalar sebagai permintaan seorang kekasih menginginkan semak belukar. aku tahu tepat di hari kedua puluh tiga sepasang mataku kelak akan mati oleh tusukan cahayamu.

aku sanggup mematahkan taring-taring lancipku agar waktu bisa mengusap ujung bibirku ujung bibirmu. agar bahasa kita tidak cuma lilitan cemburu. kau benci kepada sejarah kelewat lemah yang dengan mudah ditaklukkan para pendatang. mereka menyisihkan sayatan keningku sebagai carangan.



tapi sejarah siapa; yang lebih kuat dari cengkeraman sabtu pahing, yang lebih murung dari seluruh mendung dan hari-hari celaka yang aku tabung. menyanyilah leherku, di antara cengkeraman sabtu pahing di antara sejarah lemah yang menghapus amsal kita yang tidak begitu penting

(2014)

Tidak ada komentar: