ENGKAU MENCUCI BAJU


ENGKAU MENCUCI BAJU
: isteriku

baju-baju itu memilih jatuh dan berendam di sela jemarimu
jari yang selalu membujuk tanggal merah di dadaku,
untuk melupakan sejanak buah-buah yang urung merekah
sebab busung musim tak pernah berubah

ke bening sabun senyummu menggelembung
berupaya tetap mengambang semi menyeimbangkan
batalnya rencana sarapan yang rusak
oleh riak-riak dari tulisan di halaman koran

aku melepas ikan-ikan dari mataku
membiarkan mereka berenang-renang
mengecupi muara insang, bibirmu

baju-bajuku yang betah bepergian
kini kepada licin jarimu pulang sebagai pelayaran
menyerahkan jam kerja yang penuh berisi hari senin
yang meski sibuk bekerja namun
malah menjadikan lambung hatiku bertambah miskin


gambar dari sini

Tidak ada komentar: