BERSAMA 49 PUISI LAIN, PUISI SAYA AKHIRNYA TERBIT JUGA DALAM ANTOLOGI PUISI KASIH : TANAH AIR DAN UDARA YANG DI TERBITKAN HASFA PUBLISHER

MAHAR SEORANG LELAKI DI POS PENGUNGSI
: pengantinku

pesta akan segera berangkat, diarak iringan pelayat
membawa sepasang wajah kita yang sungsang ,
mendidih dan matang,
mengembunkan sungging kesakitan.

di meja kaca yang tak berisi satupun undangan milik tamu,
aku melamunkan engkau, dalam bencana yang begitu tangguh,
hingga sulit bagi upayaku sekedar membantah.
meski telah kuminum peluh.

maka, demi panas dan abu yang tertangkap,
di alamatmu yang dulu beratap,
kita akan bangun suar dari biji pasir.
menyiarkan rasa berkabung,
yang selahar demi selahar,
menjauhi pagar milik leluhur.
tempat berkubang kaki ternak dan lumpur.

derajat ini, telah mengusir suhu tubuhmu, mirat beningku,



nb : SELAMAT YA !
menjadi tenda pengungsi,
yang bahkan, kini tak hapal wajah sendiri.
maharku, seperangkat kepedihan ini,
yang tak pernah orang-orang amini.
akhirnya lengkap mengecup airmatamu.

Tidak ada komentar: