sekali lagi : Puisi puisi saya nampang lagi di KOMPAS.COM, terbit selasa 24 Agustus 2010

BAGAIMANA MERAYAKAN KESEDIHAN

tiap pagi kita temukan bau hangus,
tiap pagi kita temukan serpihan abu.
dikamar.
ada saja salah satu dari percakapan kita yang memar,
seperti habis bertukar dengan kata-kata kasar.

berkali kali ini kita bahas,
licin sudah kuas.
menyapu debu dan getar haru.
bagaimana kita merayakan kesedihan.
sayangku. aku kehabisan cara,
selalu gagal membakar airmata.

*** ***



JARAK

pernah ia minta pada kekasihnya
untuk menghisap sekat.
kekasihnya berkerut kening; untuk apa ?
ia cuma cekikikan,
agar bau badanmu bisa kuikat.
agar kalimat kita bisa saling berhadap.
wajah kekasihnya,
yang menyimpan petasan dan kembang api itu,
tiba-tiba merayakan malam tahun baru.


ia,kekasihnya itu,
betapa mati-matian menghimpit jarak,
mengubah tiap kilo kedalam mikro,
mengatur sendiri skala yang telah dibuat manusia
tapi betapa sunyinya ia,
betapa pipihnya dunia.
tak ada lagi siapa-siapa.
selain ia serta kekasih yang terlanjur terkurung,
dalam rongga iga yang melengkung.


**** ****


waaaw .... bulan !, kalo jatoh pelan-pelan yaaak, biar saya saja yang tetap jadi katak melompat menggapaimu.



( salamsuperduper dari wisanggenikecil.

ehem, terimakasih teman teman yang selalu mendukung saya ,

terimaksih telah ada untuk saya, terima kasih telah mengijinkan saya menjadi bagian dari kalian .)





2 komentar:

io frasio mengatakan...

gud bloggie..brour...

Arif Fitra Kurniawan mengatakan...

thanks for coming and supporting brooood ^__^