perhatikan pohon mahoni disana, kekasihku.
dulu kau pernah menanamnya,
seperti menanam kegembiraan usiaku,
tepat di bawah telapak kakimu.
setahun.
dua tahun.
tahun berembun.
sampai kita tersadar.
sebenarnya tahun tahun
tak pernah
menggelembung
dari firman tuhan.
tahun tahun lahir dari punggungmu,
yang tak pernah berpaling dari tulang igaku
sepanjang pagi siang malam,
mereka erat dalam pangkuan.
kini, bisa kau lihat senyum anak-anak kita,
yang terbit dan tenggelam dari pigura.
menjenguk, membawakan pertanyaan.
yang itu melulu.
alangkah membosankan.
setua ini, kenapa masih bertahan untuk sendiri ?
kita jadi kecut, saling pandang.
tak tahu siapa yang mesti menjawab mula-mula.
punggungmu,
atau igaku lebih dulu.
... ... ...
saya sangka ia nenek saya. semarang juli 2010.
gambar diambil dari sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar