baca : perempuan..........

Katamu,
kau tak suka perempuan yang sering menangis.
Menangis itu cengeng.
Tak semua begitu, jawabku.
Karna air mata adalah pelampiasan marah, kecewa, sedih, bahkan bahagia.
Menangis itu cengeng.
Tak selalu, kataku.

Didekatmu aku tak pernah sempurna.
Aku yang terlalu lemah atau kau yang terlalu angkuh dan penuh ambisi.
Kuletakkan saja asaku pada punggung malam yg menggelap.
Atas kelemahan ini,atas ketaksempurnaan ini.
Hatikupun mulai bertanya;
Buat apa memaksa memilikimu,jika memandang tepat kornea matamu,kumiliki semua,kumiliki segala.
Untuk apa mencoba meraihmu,jika merasakan hembus nafasmu,telah menyembuhkan sgala hasrat cinta.
Untuk apa memikirkanmu tiap waktu,jika melihat sekelebat senyummu,mampu menyihir tempat sampah menjadi taman bunga.

Kuberhalakan dirimu selayak Latta Uzza
kuaminkan segala doamu
kuanggukkan semua tanyamu,
tak peduli aku sedih dibelakang layar yang kau bentang.
Masih tak cukup itu semua bagimu,hingga kau tinggalkan aku diperempatan yang itu.
Kutancapkan seribu bintang pada dinding bambu rumahmu,mungkin kau lihat terang cintaku,
gagal juga.
mungkin matamu buta
mungkin hatimu mati rasa.
Tak apa.
Tak ingin aku seperti Amba
ia tuliskan dendamnya pada daun lontar
biar Bathara membacanya,
ia titiskan tubuhnya pada Srikandi,biar ia tancapkan panah tepat dijantung Bisma.
Bisma yang menolak cinta dan tubuhnya karena sumpah.

Katamu,kau tak suka perempuan yang menangis, tapi aku menangis.
Tak sanggup melihatmu berkhianat pada rasa.


sumber : dari sini

Tidak ada komentar: