SEEKOR BURUNG DAN SEBINGKAI JENDELA



niscaya ia akan seanteng gundukan terigu
tak mau menyerahkan nama keluarganya
kepadamu

sudah lama--sejak di depan jendelamu
langit januari terlihat terbakar--

ia rahasiakan paruhnya dari ancaman
seluruh timbangan milik mulut
waktu yang barbar.


kau atau paku payung atau sebuah sajak
yang belum rampung tetap saja merasa
butuh sebuah benda cair

agar kita bisa tetap sangsi kepada para petarung
angkuh yang merasa telah mengalahkan
diri sendiri.

(Semarang, 2015)

Tidak ada komentar: