TANGAN SEORANG CENAYANG


di kejadian ini telapak tangan kasapnya
menutup wajahmu, dan dunia pelan-pelan
terbuka.

kau paham jalan keluarnya dan mulai
berbisik-bisik kepada benda-benda menghitam
bekas disentuh ekor kebencian Kerala.

akan aku ingat sebuah pagi mampu kau saksikan
dirimu sendiri berkata
: peras, peraslah surgaku seperti
sepasang melon busuk ibumu.


seorang penonton buta masuk.
terusik dengan patahan kegelapan
yang dimilikinya.

sejarah, begitu benci, mesti memanggil
nama siapa lagi.


Tidak ada komentar: