kita dan cerita tentang lelaki lelaki pencinta bola

baris ini kubuat, ketika gigil asing berkumpul pada jam sembilan malam. ketika lelaki lelaki tetanggaku saling beradu memicingkan mata dan bertaruh bola. sedemikian haru mereka, mengkhawtirkan para pemain kesayangan mereka melanggar dan di jatuhi kartu. lapangan bercat hijau malam ini menjadi pekarangan depan gedung peradilan. selalu saja ada yang jatuh, selalu saja ada yang berlari, selalu saja ada yang mengejar dan tiba tiba melanggar. aku mencium hangat nafasmu saat mereka, pemain berseragam serba biru itu, keluar lapangan berganti dengan pemain yang lebih baru, dengan seragam yang lebih biru. ah mereka saling mengusap kepala, aku tahu, jauh disana kau juga sedang mencoba mengganti namaku. dengan nama yang lebih berwarna, dengan rasa bahagia yang lebih bisa dipercaya. ya, aku tahu, sekarang atau entah kapan, aku juga akan keluar dari hatimu kan ? dan jika saat itu datang, tolong, kau tak perlu berpura pura adil dengan mengusap kepalaku.


kau masih percaya dengan angka angka keramat ? kenapa tiap negara menyematkan angka tujuh, angka tiga belas, angka tiga puluh tiga, pada punggung pemain yang bukan sembarang, kata mereka, angka angka itu dikirim oleh para dewa. jauh waktu sesudah lintasan lari dibuat di sebuah selasar kuil di Yunani. Agar tiap pertandingan yang akan di gelar seluruh isi lapangan yakin, angka angka tadi akan membawa kemenangan. maka dibuatkan perhatian khusus, baju desain khusus, model sepatu khusus bagi pemegang nomernya. dan tak inginkah kau tahu, mengapa jauh sesudah waktu meninggalkan para dewa yang di hormati di Yunani, jauh sessudah waktu menelantarkan dadaku dari punggungmu, aku tetap saja seperti para tunawisma yang gigih mencari suaka. kau tahu sebabnya ? ternyata telah kutanam pada ceruk huruf huruf belakang namamu angka satu.ya, angka satu.


bola itu tak lagi menggelinding. lelaki lelaki tetanggaku sebagian tertawa, sebagian memaki, aku sedang belajar bagaimana menyeimbangkan tawaan serta cacian. para pemain di televisi itu meski ada yang menangis, masih sempat berpeluk dan saling bersalaman. para pendukung kesebelasan bertepuk tangan merayakan kemenangan. sementara aku menepuk nepuk dadaku sendiri, yang sering kalah oleh punggungmu. jauh dari batas keseimbangan.

tapi apa arti kemenangan ?
apa arti sebuah kekalahan ?



gambar diambil
dari sini

Tidak ada komentar: