SIANG YANG DANGKAL

alangkah riang dan ringan terik kecupan kecupan
merambati pipimu bergantian; kiri dan kanan.
seperti hendak main tebak-tebakkan,
yang mana lebih  hangat ketika dijumlahkan.

sungguh aku hidup tiap kali engkau tiup,
sebanyak  hitungan kelopak mata
yang membuka—menutup.

kau yakin, aku mampu menjulur
sedemikian panjang
dan mudah ditangkap bahkan oleh ingatan
yang tak memiliki perkiraan


di siang yang dangkal tempat engkau memancing
haru biru langit dengan kecurigaan.
tirus lenganku engkau sebut umpan,
aku pandai mengepak. 
membawa segala perihal  leluasa bergerak
jauh dari  dasar benak.




Tidak ada komentar: