KITA YANG MENANGGUNG DUNIA
DAN MENUNGGANG SEPEDA
: Rukmini
baiknya ijinkan kakiku mengundang
masa lalu terlebih dahulu sebelum engkau
menabung rindang masa depan
yang akan meluap dari tepi kepala anak-anak kita,
kita terlebih dulu mesti mendirikan atap rumah
untuk mendidik mereka agar tetap tabah
ketika duduk mengupas kulit sejarah
semoga mereka percaya bilamana Tuhanlah
mencipta kayu, kerangka sepeda, serta
sayap malaikat yang mengayuh abad 16
dari purba matamu ke mati jam beker di kamarku .
selama ini aku selalu takut ada kisah lain
tumbuh di tidurku ketika memimpikan
bambu-bambu yang runcing merancang perang
di betismu
jalan dan tujuan ini terus merantai kita,
yang lantang merantaukan lidah
yang tiap saat gelisah ketika suara penyair
maupun penyiar radio mengulang kata
mati atau merdeka dari dalam dan dari
luar penjuru benua.
di sebuah tahun yang engkau lupa
aku ingin mencintaimu berulang kali, semerayap
revolusi yang digelindingkan oleh roda-roda ini,
yang bermula ditempa desa-desa di peta skotlandia.
negeri yang rela mati berulangkali demi
bendera dan harga diri.
o,betapa aku juga ingin kau tarik ke tiang
dan berkibar di jantungmu itu, sayang.
(jantung yang kelak anak-anak kita upacarai
dengan seluruh hormat di topi. untuk kita,
yang telah seribu kali hidup dan seribu kali mati
demi dada merdeka menanggung dunia
dan terus melaju menunggang sepeda)
AF kurniawan, Semarang April 2011
gambar sejujurnya diambil dari sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar