1.
ia memikirkan senapan. duduk.
membiarkan kepicikan seperti rambut
yang disisir. kelak, yang meledak
dalam jantung ayahku bukan lagi
sepotong cerita busuk tentang
kampung-kampung.
2.
lampu (kau bisa mengira ini perumpamaan
dari rasa marah atau benci) dinyalakan.
dimatikan. dinyalakan. ia hadiahi ragu-ragu
dan jarinya sendiri dengan gigitan.
3.
siapa berani membengkokkan pepatah,
habis manis dibuang sepah. ayahku menangis.
tak mampu meringkihkan dirinya
jadi lebih kerdil dan pengecut
ia memikirkan senapan. duduk.
membiarkan kepicikan seperti rambut
yang disisir. kelak, yang meledak
dalam jantung ayahku bukan lagi
sepotong cerita busuk tentang
kampung-kampung.
2.
lampu (kau bisa mengira ini perumpamaan
dari rasa marah atau benci) dinyalakan.
dimatikan. dinyalakan. ia hadiahi ragu-ragu
dan jarinya sendiri dengan gigitan.
3.
siapa berani membengkokkan pepatah,
habis manis dibuang sepah. ayahku menangis.
tak mampu meringkihkan dirinya
jadi lebih kerdil dan pengecut