Aku mencoba bercakap dengan Tuhan

Gusti. . .

Kau tidak kemana mana kan, meski 4 sampai 5 hari terakhir ini aku telat bahkan ada yang sampai alpa dalam mengisi daftar hadir di catatan absensi?
Bukan, jangan tergesa gesa memahamiku seperti seorang terdakwa ya, aku tidak mau terjadi kesalahpahaman dalam kasus ini.
Well, aku memang salah ,dan sudah selayaknya pelaku kesalahan dikenai sanksi dan hukuman,dan ini adalah jembatan pertama sebagai dialog pengakuan dosa,kubesarkan dadaku menyambut ( : mungkin ) kutukanmu,aku memang salah ,tapi aku bukan tipe tipe si ciut nyali demi menetralkan lagi lembar catatan amalanku yang memang sekarang jadi 'agak' asam,dan mungkin hanya kau yang memiliki formula desinfektan.

Tapi aku yakin dengan keimananku,bahwa kau tidak akan mengutukku menjadi batu macam malin kundang pastinya,

aku yakin kau sang mahabijak ,paling tidak memberi dispensasi atau aku kau tawari sebuah pilihan konsekuensi.

Lho? Kok tawar menawar?

Hm,sudahlah kalian jangan banyak interupsi !
Ini adalah komunikasi pribadiku pada Tuhan,aku merasa di anugerahi hak veto untuk mengajukan keberatan atau mengemukakan keberatan keberatanku.

Sekarang , silahkan gusti, aku siap menjalani proses sterilisasi.
Aku ingin tumbuh dewasa dengan kepercayaan tanggung jawab atas

suaramu
kitabmu
rasulmu
hari akhirmu

shalatku
kiblatku
shaumku
thaharahku

Gusti,maafkan aku.

Dunia dalam bergumpal cairan

Badanku capek banget,,seharian di obrak abrik pekerjaan. . ,kebolak balik ya?

Thats a fact !

Kadang aku pengen ngeluh,supaya jam hari ku ditambah 1 atau 2 jam lagi, biar sehari ada 25-26 jam.Soalnya kali ini aku bener bener ga bisa meng handle hidupku.Makan telat telat,mandi malem malem,tubuh kayanya sebatang balok yang digebuk kanan kiri ampe remuuk. . . !

Kerja udah kaya 'bukan manusia'. . .

Gni dech efeknya,,tubuh dehidrasi lantaran di kurung dalam ruangan pada suhu 110 ' celcius,udah kaya berbeque kan?

Tubuhku bener bener kering kehilangan nutrisi,,
sekarang kamu bisa liat :
sehabis mandi jam 8 tadi,langsung nenggak dextromethorpan,aku pengen merem semerem meremnya. . .

Waktu aku nulis ketikan ini ,air ingusku masyaallah. . .
Pada leleh ga punya adat,,aku hirup,keluar lagi,lagi dan lagi !

Kepalaku mulai kopyor,telingaku nut nut nut. . ,entah terjadi malapetaka apa di gua eustachius sana,

mataku mulai leleh,memanas.


Aku terkapar malam ini,di bantai ingusku sendiri!
Huh!

Dia datang lagi : ssst. . .

Ayo ,pegang tanganku


suatu ketika ,dimana senja begitu malu malu bersembunyi di balik punggungmu

:merah saga warnanya


lalu kita berbaris rapat,melekatkan diri satu sama lain serupa mahkluk negeri asing yang bingung kakinya sedang berpijak pada sebuah apa.


Dan lagi lagi dia terbit lagi,muncul lagi.

: kali ini langit menawarkan jamuan makan malam.


Dia itu siapa. . .?
Bibir ungumu bergerak pelan,

Dia,dia yang dimasa lalu sebenarnya berebut kita bentuk tapi lupa memberinya nama

karna mungkin akal kita tak pernah punya cukup waktu menyingkirkan sibuk ,membentuk jeda

: itu hal remeh temeh !

Karna waktu dipenuhjejali oleh gairah bibir kita yang asyik dalam ciuman.
Dibanjiri peluh aroma tubuh kita yang menyatu dalam bisu.
Dalam megap napas yang tak beraturan.
Bisu yang sangat sangat melelahkan.


Sungguh keterlaluan!


Sekarang kamu terlihat ingin sekali protes

: kenapa pelukmu kini begitu ragu?

Aku tidak kuasa memutar gulungan itu ,terlalu ringkih inginku untuk mengembalikan bangku itu ke halamanmu.Serambi ingatanmu.


Padahal tiap malam ,aku sebenernya cemas cemas berharap,
bisa menyeret jarakmu yang bekilo kilo itu dalam bilik jantungku,
seperti pernah kamu dudukkan aku di bangku panjang pengharapanmu ,itu dulu :
. . . Ketika aku rasa buta yg tak punya warna,lalu kamu merajuk menawarkan selebar kain agar aku bisa jadi canting bagi tintamu,bagi kegelisahan yg membuatmu jadi jarang tidur.
Insomnia melulu.

Untuk selanjutnya ,setelah aku canting,kamu tinta ,maka kain lebar itu kita batik dengan bermacam macam pola,beratus ratus garis,
beragam ragam motif.

Lalu karna sedikit nakal,aku tak sekedar membuat pola di kain lebar itu.

Tapi juga di wajahmu

di lehermu

di punggungmu

di dadamu

di sulur sulurmu

di tiap ada urat nadimu yg berkelindan, di. . .

Ah,tak mungkin aku sebutkan.

Kamu cuma tertawa cekikikan.

:Hah,percintaan!

Ya. . . .

Itulah itu. . .

Yang karna terlalu bersemangatnya kita jadi tak punya waktu untuk basa basi.
Sel sel kita kelewat proaktif

sekarang kamu ingat kan :

- siapa dia ?

Ini tentang aku ,dan kisah kecilku

Ga tau ya , kenapa malam ini aku tiba tiba aja pengen cerita tentang pacar. Eh maksudku PASAR ( maklum udara dingin jadi aktor utama yg bikin finger finger ku kaku ,jadi jariku yg jempol semua ini kadang kurang familiar ama tuts tuts di keypad )

kamu tau kenapa aku jd antusias bercerita tentang pasar ?

Hayuuh. . .
Siapa yg ga pernah menginjakkan kakinya ke pasar, PASAR yg ku maksud disini PASAR tradisional Lho! bukan Pasar swalayan,bukan pasar modal ,apalagi pasar simpanan, he he he, ( yg itu PACAR gebleg ! )


- eror sebentar -
( klik refresh ,hapus cache )
aha ha ha. . .


Jadi sohibul hikayatnya gini :

bercerita tentang pasar buatku secara personal adalah membaca diari panjang nan tebal,yg kita temuin di rak pustaka berdebu : ingatan

sementara kadang lantaran umur yg makin uzur, kuota mengingatku yg ga lebih dari 1Gb ini,slalu n slalu aja ga pernah konsisten dalam menampilkan data,kamu boleh bilang rancu.Yuuhuu. . .

Dunia kecilku akrab banget ama pasar.bahkan bisa dibilang pasar adalah rumah ke-3. Lho kok Ketiga ? Yaiyalah sebab skema urutnya gni :

pertama - Rumahku adalah surgaku

kedua - Pos Ojek lapangan kerjaku ( ntar cerita menarik pos ojek bakal kusajikan secara terpisah )- gubrak -

ketiga- Pasarku romantisme ku.


So,skrg kamu paham kronologinya kenapa pasar kusebut rumah ketiga kan?




Pasar membentuk karakterku untuk berinteraksi dengan orang lain satu spesies.Pasar mengajariku untuk hidup saling menyapa,menunduk kalem sambil bilang inggih-dalem ( bahasa jawa ) pasar slalu menunjukkan garis batasan ,kalau hidup ntu ada etikanya,,ada dialog yg mesti ditampilkan baik secara verbal maupun body lingual. Pasar ntu katalog alami tentang mimik wajah, daftar belanja, ceplas ceplos ,hiruk pikuk , pasar ntu ya refleksi diri kita ini : rame,kadang misterius,kadang licik,kadang lugas, kadang kadang. . . .

Aku udah dari kecil (dari usia waktu aku masih umbelen ,ingusan ,ibu slalu mengajakku ke pasar.
Dimana pasar itu cuma ada sepekan sekali di hari yg di jadwalin menurut peritungan hari kalender jawa, susunanya gni lho :
-pahing
-pon
-wage
-kliwon
-legi

nah, tiap lima hari sekali,ibu ,aku,kadang juga ma adik ku pegi ke pasar,jalan kaki sejauh 5 kilo cing ,5 kilo,pulang pergi! Kadang klo pas lucky dpat tumpangan mobilnya mas projo yg ngangkut sapi! Kami bertiga naik dipojok,,mengambil konsekuensi kena resiko dapet hadiah ciamik : cipratan tahi sapi! Mantaff. . . .

Yg masih ksimpen di file ku adalah ,ibu slalu nitipin aku ama pedagang ayam sewaktu dia nyari kulakan dagangan,,kadang aku asyik banget ngeliat orang orang yg iseng adu ayam daganganya.
Kadang aku dapet jatah bubur baning ato jenang candil dari mbok Supat,kadang mbok supat ngajakin aku ngerumpi ,padahal (maaf ,pendengaranya udah ga bagus ,smentara giginya yg ompong membuat suaranya berantakan ga jelas ) tp tetep aja aku suka cerita buanyak ama dia,meski konyol antara yakin ga yakin ceritanya nyambung apa enggak.Kikikik. . .Akh mbok supat. . .Aku kangen jenang candilmu!


Belum lagi ntar klw pak ,akh siapa namanya aku lupa ,swear,ingatan rusak total buat bkin diskripsi wajah ama bentuk badanya,yg terekam tentang karakter tokoh ini adalah : dia sering ngajakin aku,aku digendongnya dibelakang pinggang .Tau ga,aku dibawanya kemana ?

Ke arena judi tauu. . !
Di lahan terbuka itu aku ngerasa amazing aja,meski wktu ntu ak ga bener bener ngeh aku ada di tempat apa,di tengah kerumunan para pecandu permainan uang : ada rolet, judi dadu, trus adu jangkrik,judi tebak angka besar kecil dengan ikon warna merah ama ijo. Akh,aku lupa lupa ingat.Yang pasti aku inget bener ibu teriak teriak histeris ngomelin yang ngajakin aku : entahlah apa yg ibu keluarin buat nyemprot 'paman penculik' ini ,aku cuma cengarcengir,
ngenikmatin semua pemandangan fullcolor disekitarku,,tertawa meriah,karna aku diwaktu itu ga perlu paham definisi dosa ntu apa.


Sebelum akhirnya ibu menyeret lenganku pulang sambil menggendong barang dagangan. . . .


Huh. . . .
Jendela. . . . .


Simak cerita selanjutny : pos ojek lapangan kerjaku.Kalau ada waktu luang. . .

Menangislah sekali lagi

Katanya kau tak apa apa


ketika tanpa sengaja kujatuhkan paku di koridor sempit menuju hatimu.



Kau menyembunyikan goresnya dengan menggenggam sapu , memunggungi bayangan kepalaku yang terlihat begitu panjang memenuhi tanah.




Tapi pipimu basah,aku tidak melihat ,tapi merasa.
Dan mungkin rasa lebih bisa tahu daripada mata.

Bagiku.
Entah bagimu



Menangislah,jika menangis adalah satu satunya syarat agar kau jadi pelupa.

Bukan cengeng.



Kau tahu aku tak cukup terbiasa melihatmu cengeng, dan aku tahu kau begitu cerdas memilah milah bagaimana cara merias luka agar tak terkesan kaku.



Begitu fleksibelnya.


Begitu menarik untuk disimak


tapi kuingin kau menangis sekali lagi.Sekali ini saja.

Agar aku bisa alpa

Senyum manis buat Arimbi

Arimbiku terkekeh,

Mewarnai sayap kupu kupu.
Katanya dia jatuh hati.
Hatinya pink,merah muda jambu air.

Kau lihatlah itu,
jemarinya bermain angka :
hatu , hua , higa , hujuh. . .


Dia lari,
mengambil stoples dalam lemari,,

aku pikir dia ingin sekali memberi sebuah pengetahuan baru :


pakdhe ,pakdhe ,ini kolam, didalamnya itu ikan. . . .


Dia bergegas mengambil boneka lumba lumba biru muda : pakdhe , pakdhe , telah kuajari si lumbi agar teratur mandi,kuajari si lumbi agar tak banyak tanya apa ia bernapas dengan insang atau paru paru. . .


Aku di sudut jendela manggut manggut setuju



mbi mbi merekah
gigi kelincinya menggigiti tali sepatu,,aih,hari ini katanya dia adalah kuda troya


aku berdehem,menyetujui gambar dunianya untuk yang kedua


mbi. . .
Mutiara mungil kami
tetap tak kupahami duniamu yang begitu asyik.


Aku mengangguk untuk yang ketiga


kulihat diriku di tiap potong kisah kisah kanakmu



catatan : ADILA MADANIAH ARIMBI nama lengkapnya,,keponakanku yang pertama,,yang april nanti adalah ulang tahun keduanya.

Save green today

.

Lalu semua orang berkumpul serupa nasi aking di atas tampah


berebut diri mendapat keadilan matahari.




Padahal matahari tak pernah memiliki padanan kata jenuh dalam berbagi.



Lalu bulir bulir nasi yang tadinya kering itu tiba tiba lembab dan ber spora.



Entah mulanya bagaimana,karna ternyata garis cuaca enggan di beri titik sebagai penanda.


Menandai apakah ini musim basah,menandai apakah ini musim kering,atau mungkin musim setengah basah setengahnya kering.



Nasi aking basi...
Tapi siapa akan menyalahkan siapa,karna tiap bulir memplokamirkan diri jadi berhala.
Menganggap tiap diri adalah kuasa badan meteorologi



Bullshit!


Untuk tiap ejaan yang sering terpampang di sepanjang cuaca katulistiwa :



TANAH KITA TANDUS


HUTAN KITA HANGUS


BUMI KITA MAMPUS



nb : siapa yang mau peduli?



( setengah geram,tapi ga tau mesti berbuat apa )
Aku tak punya lisan untuk melukiskan hujan.
Telah ada jejakmu disitu memberi tanda koma,dan aku terpaksa membubuhi spasi.



Kita membiasakan diri untuk selalu kalah,menyembunyikan struktur wajah.
Malu.

-( tanda kurung )-

Sementara kau perlu tubuh untuk menyampaikan pesan,
dan aku,,sebatang rapuh yang untuk menjadi pena saja tak pernah bisa




kita sama,sebangun.



Sama sama membuat rajah,sama sama memintal tenung,sama sama memperhitungkan tiap detil almanak pergantian musim.



Sekarang kau paham,
semoga saja,



karna bangku ringkih ini tetap menjadi bayangan dibawah jendela.



Cuma bayangan.

Cuma halaman.


Cuma harapan.



Karna 4 musim terlanjur hangus kita bakar sendiri.



Cuma tersisa satu titik dan dua koma,selebih nya tak ada.

Tak butuh psikiater

. Salah siapa. . .


Jika aku sepi.
Jika aku kerap melewati segalanya sendiri ( baca: mandiri ),sebenarnya ada hal hal yang mungkin terlewatkan untuk dibaca,ada yg luput dari penglihatan mata majemuk,mata yang terlatih untuk memata matai buat hal hal mikrokospik.Ya,,di usia yang terus saja menempatkan silhuet umurku diruang yang begitu asing ,, asing karna aku merasa kontradiksi dengan pandangan publik yang kadang bikin judgement yg bertolak belakang ,aku masih saja merasa asyik dengan bagian dunia yg kurangkaisusun sendiri.Sedemikian asyiknya ,seperti halnya anak kecil bermain istana pasir ,ia lupa waktu ,nyaris membatu.Padahal untuk ini ,ia mesti menerima senja sebagai konsekuensi diri,senja yg datang karna dimensi punya siklus aturan yg mesti ditaati.Dan mungkin memang harus ada rambu rambu bagi pengguna waktu.


Kadang seperti anak kecil juga,aku ingin meninggalkan gugus mainan pasir ini ,berpikir mencari 'mainan' yang mungkin lebih bisa membuatku nyaman,lebih bisa memberiku seruang lagi pengertian bahwa ada bagian hidup yang sudah selayaknya 'dibagi'.Tidak cuma di nikmati sendiri.



Tapi terus terang,aku BELUM siap, dan antara arti kata BELUM dan kata TIDAK terdapat unsur diferensial. mungkin masalahnya tak lebih dari persiapan.Eh,adakah persamaan antara Kesiapan dengan Persiapan ?? Tp jangan curiga dulu,lantas malah menduga aku mengalami semacam ketakutan (hih,padahal memang iya!! ) wajar kan seseorang berusaha menyangkal bahkan menyembunyikan rasa takutnya??Wajar tidak ya?


Percaya atau tidak,,hm,aku tak sanggup meng-handle rasa takut semacam ini.Rasa takut yang berasal dari diri yg introvert,bahkan ada yang bilang personalitasku cenderung menolak sistem mOnOduaLitas,


sistem apa yg sedang kurusak?


Aturan siapa yg sedang ku langgar?



Apa aku melampaui fitrah yang menjadi dogma simbol regulasi?


Coba. . ,coba. . .Pahami aku,,maknai aku ,mungkin ada yg bisa mengajariku mengharfiahkan tiap sel anatomiku,,unsur unsur biologisku. Hey, i'm not a gay..! !


Aku cuma menikmati hidup dengan gaya khasku sendiri,mandiri.


Ya sudah,nanti akan kutawarkan sebuah opsi,biar chaos yg berkecamuk ini menemukan 'konferensi jalan damai '


suatu saat,aku janji deh,akan membagi ke asyik kan ku ini . Ak cuma perlu waktu kok,buat menemukan 'yang terpilih'.


Agar keasyikan duniaku ini bisa terbagi dengan rata. . . .


Aku janji.

Intermezzo

GILAAA. . . .


INII GILAAA. . . .

aku yang sekarang jadi kecanduan bubuk hitam legam itu !,seperti para junkis penikmat opium .

apa tidak janggal,belum sempat sarapan,belum sempat gosok gigi,belum sempat merapikan diri.Langsung turn ON dispenser,atur suhu,cari gelas plus tatakan,tuang kopi dari bungkus.Aktifitas yang aneh,karna dulu dulu aku tak punya daftar rutin seperti ini.



>> 5 menit kemudian. . .



Kopi diaduk,( karna ini kopi instan jd ngga perlu tambahkan gula ),hm,asal tahu saja,ada resep rahasia agar kopi jadi tampil beda :

HARUS DIADUK SEBANYAK 13 KALI PUTARAN


Hggh,meski aku juga tak yakin resep konyol itu narasumber nya siapa,darimana,pokoknya itu sudah menjadi semacam sugesti,dan bicara sugesti maka logika harap dikesampingkan jauh dari meja,walah!


Treng teng,Jadi deh. . . ,kopi siap santap.Ets ,tunggu dulu,jangan terlalu bernafsu untuk menenggaknya,baui aroma nya yang benar benar khas arabika,sampai bulu hidung tegak terstimulasi nuansanya,

leburlah dulu dalam uap uap kecil hidroksida nya,lantas telusuri mulai dari bibir gelas,pelan. . .Slow in motion. . . .,benar kan yang orang orang bilang,,minum kopi adalah potongan puzzle dari kenikmatan hidup yang cuma bisa dinikmati di pagi hari.


Sebelum dimulainya segala yang rutin ( bahkan kemungkinan ada sebagian orang yang memasukkan kegiatan 'ngopi' kedalam agenda harian terjadwal ),,sampai sampai ngopi menjadi alarm tanda dimulainya segala yg bikin muak : pekerjaan


Nah,sekarang,,kopi ini sudah tinggal beberapa mili lagi dari permukaan ampas,,jadi aku mesti segera membereskan lagi gelas serta tatakanya,

jadi aku juga mesti bikin ending yg hepi tentang cerita kopiku pagi ini.


kamu liat sendiri bukan,betapa sibuknya aku saat ini ?

Kamu lihat sendiri bukan,,betapa menjemukanya wajahku sehabis minum kopi ? ?


Kamu lihat bukan?

Harapan itu. . .

Sore ini aku terima sms dari kamu dik :

> LHO A', PERSIAPAN UNTUK INI HAMPIR 4 TAHUN KAN,SKRGLAH SAATNYA,AYOLAH A' KATAMU KITA AKAN MEMBUNUH 9 MIMPI BWT MENJAGA KELANGSUNGAN 1 MIMPI? INI MIMPIMU DR DULU KAN? <


Dik,dlm susunan huruf kapital sms mu itu,aku menemukan diriku terkapar bingung .Bingung,karna disaat segala sesuatunya telah kubulattekadkan ,masih saja keraguan itu membikin pikiranku sdikit kacau.Kacau.
Benar kiranya,bahwa harapan akan mimpi menjadi nyata,adalah suplemen yang selama ini membuat tubuhku tahan banting untuk tetap menjaga integritas,ya ,sebuah keinginan masa kecil yg menurut orang lain adalah musykil,naif.

-Aku pengen sekolah lagi-


4 ,malah hampir 5 tahun,ku telan bulat dalam kebungkaman yg tak satupun oranglain tahu segala bara, segala semangat ,efek eksternal yang membuatku tak pernah punya lelah dalam bekerja,ngumpulin uang ( maaf, jika ada yang punya penyakit sensitif keturunan -ternyata uang termasuk elemen vital,kalau ada yg bilang uang tak penting maka orang itu sinting),,apapun aku lakukan.Bangun super pagi,,tidur super larut.

Merelakan badanku dihajar pekerjaan,sampai kadang tidur tanpa bisa berpikir lagi kenikmatan hidup itu ada atau tidak.

Dik,
4 tahun kupendam mimpi itu tak lantas membuatnya terkubur.Tidak dik,,kalau ia terpendam itu cuma masalah menunggu waktu,menantikan momentum datang dengan tepat.Selama 4 taun bagi bibit benih impianku adalah musim kemarau yg sangat lebar,mendebarkan tak jelas kapan semuanya bisa kurangkum rapi. Ya ,ya ,ya. . .
Hakikat bangku adalah menunggu.



Tapi. . .

kini lihatlah dik,,telah kususun berlapis lapis keberanian dalam menyambut intensitas harapan itu.Aku haqul yaqin,aku resah karna berpikir,itu dulu ,tapi sekarang tidak lagi.Karna telah kuperlihatkan kedua tanganku di hadapan langit,dia hadapan bumi.Kata mendiang ibu : Terus maju
terus tanpa menyerah
tak boleh menunduk,
sekalipun kepada doa


dik, hari ini hujan. . . .,lihatlah kecambah kecambah dari embrio harapanku itu,pupus pupus daunya kelihatan sekali warnanya yg hijau sedikit basah.



Lihatlah adik, . .

Percakapan

Kamu bilang aku peragu ,,

-aku diam-


kamu bilang aku si tukang bimbang.


-aku diam-



kamu bilang aku enggak punya naluri.



- kali ini aku mendongak,,sempat terpikir meraih taplak meja di dekatku untuk membungkus ketakutan di wajahmu.Aku ingin kamu mengerti.




Tapi lidahku terlanjur pucat,maka yg dapat kutunjukkan cuma ekpresi dingin yang akut dari lanskap wajahku.



- tiba2 vibrasi ponzelku meramaikan suasana yg ambigu ini : aku di hadapanmu tapi pikiranku entah dimana dan pada siapa.Ya,pesan elektronik yang sangat singkat

= km dmn cptan pulang =



-aku segera bangkit,,kamu meledak,tp aku tahu takkan pernah bisa,karna detonator bom emosimu ada padaku-


: Aku minta maaf sambil memegang gagang pintu,,rendezvous kita usai,,time is over bisikku,bgtu genit dan mendesah di telingamu.Ufh,tp sayang kamu terlanjur tuli,,terlanjur menutup diri untuk tidak mendengar suara suara yang berkemungkinan membuatmu sakit dan cemburu.

Aku pulang.Sekarang kamu yang diam.



footnote : kamas,percayalah pada pertemuan pertama kita,,kamaslah yang terbaik bagi eR.


Catatan : Tulisan ini di dedikasikan buat eR,,cinta pudar dalam remahan roti

Percakapan

Kamu bilang aku peragu ,,

-aku diam-


kamu bilang aku si tukang bimbang.


-aku diam-



kamu bilang aku enggak punya naluri.



- kali ini aku mendongak,,sempat terpikir meraih taplak meja di dekatku untuk membungkus ketakutan di wajahmu.Aku ingin kamu mengerti.




Tapi lidahku terlanjur pucat,maka yg dapat kutunjukkan cuma ekpresi dingin yang akut dari lanskap wajahku.



- tiba2 vibrasi ponselku meramaikan suasana yg ambigu ini : aku di hadapanmu tapi pikiranku entah dimana dan pada siapa.Ya,pesan elektronik yang sangat singkat

> km dmn cptan pulang <



-aku segera bangkit,,kamu berupaya meledak,tapi aku tahu kamu takkan pernah bisa,karna detonator bom emosimu terlanjur menyelip di lentik lentik jariku-


: Aku minta maaf sambil memegang gagang pintu,,rendezvous kita usai,,time is over bisikku,begitu genit dan mendesah di telingamu.Ufh,tp sayang kamu terlanjur tuli,,terlanjur menutup diri untuk tidak mendengar suara suara yang berkemungkinan membuatmu sakit dan cemburu.

Aku pulang.Dirumah seseorang menungguku .Sekarang gantian kamu yang diam.

Tercengang.


footnote : kamas,percayalah pada pertemuan terakhir kita,,kamaslah yang terbaik buat eR.


Catatan : Tulisan ini di dedikasikan buat eR,,cinta pudar dalam remahan roti.
Cuaca mendung lagi pagi ini,,entah kenapa januari seakan akan memberi ruang apresiasi buat hujan untuk membentuk sederet jadwal harian seperti konser tunggal.Ya,apalagi januari kali ini berbarengan dengan jatuhnya perayaan imlek.Dan imlek,adalah layout tentang hujan dan segala serba serbi mitosnya ( sst. . .Tp ini jangan smpai saudaraku Li fuk khiong tahu . . ,sebab,mendeskripsi hujan sebagai hal yang berbau klenik adalah pelanggaran besar! ).


Yang pasti pagi jadi berasa dingin,udaranya kristal kristal yg membuat singup ,sekaligus mellow. Dan aku tak suka ini.

Awal hari : senin.

Ini hari senin


Tidak bisa dipungkiri,,senin kali ini membuatku sedikit jenuh.bukan karna senin adalah daftar hari pertama setelah hari minggu,hari yg selalu berisi konotasi dengan kegiatan yang slalu berkonsep :
-liburan

-liburan

-liburan

aku heran jadinya, selalu ada sebuah ke engganan,sejak pagi,saat mata mulai terbuka menyaksikan cahaya pertama,sehabis tidur panjang sehabis capek liburan( ufh,aku slalu merasa jenuh menceritakanya ).

Harus Bangun pagi pagi,

mandi pagi pagi,

sarapan pagi pagi,

semua serba menyebalkan!Saat aku merasa jadi robot waktu yg di atur jadwal,,dikendalikan remote kerutinan.


-hidup cuma jadi satu warna -



Ya ampun. . . .


Padahal aku kerap mencoba berusaha mengimani kalau hidup ini anggun.


Tapi kenapa saat titik klimak itu ada dihadapanku,aku malah merosot kebawah??

Adakah hubunganya dengan hukum gravitasi. . ?


Makin besar pressure keatas,makin besar pula daya luncurnya ke bawah.


Grrh. . . .Hidup ala darwinian.



Bismillah. . . .

Ku kuatkan lidahku agar tak ada gemetar dalam menyebut asma Mu.



Kuniatkan diri untuk berperang dengan kebosanan



kupersenjatai jiwa agar tak terjajah kemalasan.



Aku harus nekat mencakar cakar kebebalan.


Karna mereka (rasa malas,rasa bosan,rasa rasanya. . .Hm) kerap memprovokasi semangatku agar lelah dan menyerah.


Bangsat. . . !!


Agar lantas aku takluk,,karna mereka diam diam telah bersekutu menggoyahkan langkah kedepanku


Aku mau mandiii. . . . .,badanku udah bacin!